China Sebut AS Ancaman Terbesar Keamanan di Luar Angkasa
loading...
A
A
A
BEIJING - Amerika Serikat (AS) memimpin upaya berbahaya untuk memiliterisasi ruang angkasa, menurut juru bicara Kementerian Pertahanan China Zhang Xiaogang.
China menyebut Pentagon merupakan ancaman terbesar terhadap perdamaian dan keamanan di garis depan terakhir.
Ketika diminta menanggapi peringatan baru-baru ini dari para pejabat AS mengenai semakin banyaknya persenjataan “senjata anti-satelit” yang dimiliki Beijing, Zhang Xiaogang mengatakan Washingtonlah, bukan Republik Rakyat China, yang berupaya mengubah ruang angkasa menjadi medan perang di masa depan.
“Amerika Serikat menggunakan apa yang disebut sebagai ancaman dari negara lain sebagai alasan untuk memperluas kekuatan militernya, dan China dengan tegas menentang hal ini. Seperti yang kita ketahui bersama, Amerika Serikat mendefinisikan ruang angkasa sebagai 'wilayah tempur', mengembangkan dan menyebarkan senjata luar angkasa yang ofensif… dan bahkan secara jahat melacak dan mendekati pesawat ruang angkasa negara lain secara berbahaya, sehingga menciptakan risiko tabrakan dengan benda-benda luar angkasa,” ujar dia dalam konferensi pers pada Kamis (29/2/2024).
Hal ini telah menjadi pendorong terbesar militerisasi dan medan perang ruang angkasa, serta ancaman terbesar terhadap keamanan ruang angkasa.
Zhang rupanya menanggapi komentar Kepala Angkatan Udara AS Frank Kendall, yang berulang kali menekankan dugaan ancaman yang ditimbulkan Beijing ketika militernya terus berkembang dan melakukan modernisasi.
Awal bulan ini, pejabat tersebut memperingatkan Washington “kehabisan waktu” untuk mengimbangi pasukan China, dan menganggap perang di masa depan tidak dapat dihindari.
“Kita tidak bisa lagi menganggap konflik sebagai kemungkinan yang jauh atau masalah di masa depan yang mungkin harus kita hadapi. Risiko konflik kini ada dan risiko itu akan meningkat seiring berjalannya waktu,” ujar Kendall.
Dalam memo yang dikeluarkan September lalu kepada Angkatan Luar Angkasa AS, cabang terbaru Pentagon, Kendall juga menyuarakan kekhawatiran tentang potensi serangan China ke luar angkasa, dengan mengatakan, “Beijing secara dramatis memperluas kekuatan nuklir dan kemampuan luar angkasa militernya. Kita tidak bisa mempertahankan pencegahan dengan berdiam diri.”
Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat dan anggota parlemen AS telah membantu memicu laporan media bahwa Rusia juga bermaksud mengerahkan perangkat keras militer ke orbit.
Namun, Moskow langsung menolak tuduhan tersebut, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut klaim tersebut “tidak berdasar” dalam pidato nasionalnya pada Kamis.
Putin menambahkan tuduhan tersebut hanyalah upaya AS untuk menyeret Rusia ke dalam perundingan pengendalian senjata yang hanya akan menguntungkan Washington.
China menyebut Pentagon merupakan ancaman terbesar terhadap perdamaian dan keamanan di garis depan terakhir.
Ketika diminta menanggapi peringatan baru-baru ini dari para pejabat AS mengenai semakin banyaknya persenjataan “senjata anti-satelit” yang dimiliki Beijing, Zhang Xiaogang mengatakan Washingtonlah, bukan Republik Rakyat China, yang berupaya mengubah ruang angkasa menjadi medan perang di masa depan.
“Amerika Serikat menggunakan apa yang disebut sebagai ancaman dari negara lain sebagai alasan untuk memperluas kekuatan militernya, dan China dengan tegas menentang hal ini. Seperti yang kita ketahui bersama, Amerika Serikat mendefinisikan ruang angkasa sebagai 'wilayah tempur', mengembangkan dan menyebarkan senjata luar angkasa yang ofensif… dan bahkan secara jahat melacak dan mendekati pesawat ruang angkasa negara lain secara berbahaya, sehingga menciptakan risiko tabrakan dengan benda-benda luar angkasa,” ujar dia dalam konferensi pers pada Kamis (29/2/2024).
Hal ini telah menjadi pendorong terbesar militerisasi dan medan perang ruang angkasa, serta ancaman terbesar terhadap keamanan ruang angkasa.
Zhang rupanya menanggapi komentar Kepala Angkatan Udara AS Frank Kendall, yang berulang kali menekankan dugaan ancaman yang ditimbulkan Beijing ketika militernya terus berkembang dan melakukan modernisasi.
Awal bulan ini, pejabat tersebut memperingatkan Washington “kehabisan waktu” untuk mengimbangi pasukan China, dan menganggap perang di masa depan tidak dapat dihindari.
“Kita tidak bisa lagi menganggap konflik sebagai kemungkinan yang jauh atau masalah di masa depan yang mungkin harus kita hadapi. Risiko konflik kini ada dan risiko itu akan meningkat seiring berjalannya waktu,” ujar Kendall.
Dalam memo yang dikeluarkan September lalu kepada Angkatan Luar Angkasa AS, cabang terbaru Pentagon, Kendall juga menyuarakan kekhawatiran tentang potensi serangan China ke luar angkasa, dengan mengatakan, “Beijing secara dramatis memperluas kekuatan nuklir dan kemampuan luar angkasa militernya. Kita tidak bisa mempertahankan pencegahan dengan berdiam diri.”
Dalam beberapa pekan terakhir, para pejabat dan anggota parlemen AS telah membantu memicu laporan media bahwa Rusia juga bermaksud mengerahkan perangkat keras militer ke orbit.
Namun, Moskow langsung menolak tuduhan tersebut, dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut klaim tersebut “tidak berdasar” dalam pidato nasionalnya pada Kamis.
Putin menambahkan tuduhan tersebut hanyalah upaya AS untuk menyeret Rusia ke dalam perundingan pengendalian senjata yang hanya akan menguntungkan Washington.
(sya)