Tikus Menyerang dan Merusak Persenjataan Barat di Ukraina
loading...
A
A
A
KIEV - Beberapa perangkat keras militer yang dipasok ke Ukraina oleh negara-negara Barat tidak dapat dioperasikan lagi setelah dirusak oleh tikus.
Laporan itu diungkap Le Figaro, mengutip seorang pejuang Prancis yang merupakan anggota pasukan Ukraina.
“Senjata ramah lingkungan yang diberikan kepada militer Ukraina oleh pendukung asing terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak memberikan hasil yang baik dalam konflik yang sebenarnya,” ungkap surat kabar Perancis tersebut dalam artikel pada Kamis (22/2/2024).
Sebagai bukti atas klaimnya, Le Figaro memberikan penjelasan dari seorang pejuang Prancis yang tidak disebutkan namanya, yang mengeluh “hewan pengerat memakan kabel pada beberapa kendaraan” yang digunakan Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Beberapa selubung pelindung kabel listrik (pada perangkat keras yang dipasok dari Barat) terbuat dari serat jagung, yang menarik para pengerat,” papar dia.
Le Figaro menekankan, “Fenomena ini kecil, namun ini menceritakan kisah konfrontasi peralatan militer Barat dengan kenyataan.”
“Kendaraan Barat dirancang sebagai pameran teknologi. Namun, dalam kondisi berlumpur dan dingin, alat tersebut tidak selalu berhasil,” ujar prajurit asal Prancis tersebut.
“Untungnya, Ukraina masih memiliki sedikit senjata di gudang senjata mereka,” papar dia, mengacu pada perangkat keras buatan Soviet.
Pada Desember, Kementerian Pertahanan Inggris memperingatkan musim gugur yang sejuk dan melimpahnya makanan dari ladang yang tidak digarap akibat permusuhan telah memicu peningkatan populasi tikus di wilayah konflik antara Rusia dan Ukraina.
Laporan itu diungkap Le Figaro, mengutip seorang pejuang Prancis yang merupakan anggota pasukan Ukraina.
“Senjata ramah lingkungan yang diberikan kepada militer Ukraina oleh pendukung asing terkadang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak memberikan hasil yang baik dalam konflik yang sebenarnya,” ungkap surat kabar Perancis tersebut dalam artikel pada Kamis (22/2/2024).
Sebagai bukti atas klaimnya, Le Figaro memberikan penjelasan dari seorang pejuang Prancis yang tidak disebutkan namanya, yang mengeluh “hewan pengerat memakan kabel pada beberapa kendaraan” yang digunakan Angkatan Bersenjata Ukraina.
“Beberapa selubung pelindung kabel listrik (pada perangkat keras yang dipasok dari Barat) terbuat dari serat jagung, yang menarik para pengerat,” papar dia.
Le Figaro menekankan, “Fenomena ini kecil, namun ini menceritakan kisah konfrontasi peralatan militer Barat dengan kenyataan.”
“Kendaraan Barat dirancang sebagai pameran teknologi. Namun, dalam kondisi berlumpur dan dingin, alat tersebut tidak selalu berhasil,” ujar prajurit asal Prancis tersebut.
“Untungnya, Ukraina masih memiliki sedikit senjata di gudang senjata mereka,” papar dia, mengacu pada perangkat keras buatan Soviet.
Pada Desember, Kementerian Pertahanan Inggris memperingatkan musim gugur yang sejuk dan melimpahnya makanan dari ladang yang tidak digarap akibat permusuhan telah memicu peningkatan populasi tikus di wilayah konflik antara Rusia dan Ukraina.