Rusia Kalahkan Ukraina dalam Perang Avdiivka, AS dan NATO Disalahkan

Minggu, 18 Februari 2024 - 12:19 WIB
loading...
Rusia Kalahkan Ukraina dalam Perang Avdiivka, AS dan NATO Disalahkan
AS dan sekutu NATO-nya disalahkan atas kekalahan Ukraina dalam perang melawan Rusia di Kota Avdiivka. Foto/REUTERS
A A A
MUNICH - Rusia telah menang perang di Kota Avdiivka dan merebut kota itu dari dari Ukraina. Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya kini disalahkan atas kekalahan Kyiv tersebut.

Para komandan Ukraina menyalahkan krisis amunisi yang parah sebagai penyebab kekalahan terbesarnya di medan perang sejak jatuhnya Bakhmut ke tangan Moskow pada musim panas 2023.

“Semua negara (AS dan sekutunya) mempunyai tanggung jawab ini,” kata Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsakhna kepada Newsweek di sela-sela Konferensi Keamanan Munich, yang dilansir Minggu (18/2/2024).



Komentar Menlu salah satu negara NATO itu sebagai jawaban ketika ditanya apakah lambat atau terhentinya pengiriman amunisi AS dan sekutu merupakan penyebab mundurnya pasukan Ukraina dari Kota Avdiivka.

Panglima Militer Ukraina Kolonel Jenderal Oleksandr Syrsky telah mengonfirmasi kekalahan pasukannya di kota tersebut.

Dia mengatakan perintah kepada pasukan Ukraina untuk menarik diri diberikan untuk menghindari pengepungan dan menjaga nyawa serta kesehatan prajurit.

"Pasukan Kyiv akan bergerak ke pertahanan di jalur yang lebih menguntungkan," katanya.

"Tentara kami menjalankan tugas militer mereka dengan bermartabat; melakukan segala kemungkinan untuk menghancurkan unit militer terbaik Rusia; menimbulkan kerugian yang signifikan pada musuh dalam hal tenaga dan peralatan."

Pasukan Ukraina telah mengepung Avdiivka sejak tahun 2014, pertama melawan pasukan separatis yang didudukung Moskow, dan kemudian melawan pasukan reguler Rusia.

Kota berbenteng ini telah menjadi fokus pertempuran selama dua tahun invasi besar-besaran Rusia, dan menjadi jantung kampanye ofensif Moskow.

Unit-unit Kyiv telah kalah jumlah persenjataannya, sebagian karena lambatnya kedatangan peluru artileri yang dilakukan oleh Uni Eropa dan pembekuan bantuan militer AS yang dipicu oleh konflik partisan di Kongres.

“Uni Eropa menjanjikan 1 juta butir amunisi—ini merupakan inisiatif Estonia—untuk bulan Maret ini,” kata Tsakhna.

"Kami telah melakukan setengahnya. Hal baiknya adalah sekarang semua negara Uni Eropa memberikan komitmen bahwa hal itu akan terjadi selama setengah tahun ke depan, hingga akhir tahun ini," imbuh dia, seraya mencatat tujuannya sekarang adalah 1,1 juta amunisi.

“Tapi itu terlalu lambat,” kata Tsakhna.

Presiden Volodymyr Zelensky mencatat kurangnya senjata ketika dia berpidato di Konferensi Keamanan Munich pada Sabtu pagi.

“Menjaga Ukraina dalam defisit senjata, khususnya dalam defisit artileri dan kemampuan serangan jarak jauh, memungkinkan [Presiden Rusia Vladimir] Putin untuk beradaptasi dengan intensitas perang saat ini,” katanya.

"Penarikan diri dari Avdiivka dimaksudkan untuk menyelamatkan nyawa tentara kita.”

"Tolong jangan tanya Ukraina kapan perang akan berakhir. Tanyakan pada diri Anda sendiri mengapa Putin masih bisa melanjutkannya."
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1278 seconds (0.1#10.140)