Taliban Serbu Pos Pemeriksaan dan Kamp Militer, 23 Tentara Tewas
A
A
A
KUNDUZ - Setidaknya 23 tentara tewas dan 13 lainnya terluka dalam bentrokan di provinsi utara Afghanistan, Kunduz, pada Rabu malam. Hal itu diungkapkan oleh seorang pejabat lokal.
"Gerilyawan Taliban menyerbu pos-pos pemeriksaan gabungan di wilayah Qarluq di distrik Archi pada tengah malam. Bentrokan itu berlangsung selama berjam-jam dan menyebabkan enam personel militer nasional dan polisi setempat tewas," kata Gubernur distrik Nasruddin Nazari seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (12/7/2018).
Dua anggota pasukan keamanan juga terluka selama pertempuran.
Dalam insiden terpisah, militan menyerang sebuah kamp tentara di daerah Pul-e-Momin di sisi timur distrik Archi, menewaskan 17 tentara dan melukai 11 lainnya.
"Beberapa gerilyawan juga tewas dan terluka dalam bentrokan itu, tetapi jumlah mereka tidak dapat ditentukan secara pasti karena gerilyawan mengevakuasi korban mereka setelah pertempuran," pejabat itu menambahkan.
Provinsi Kunduz, serta provinsi tetangga Baghlan dan Takhar, telah menjadi tempat bentrokan berat selama beberapa bulan terakhir karena Taliban telah mencoba menantang pasukan pemerintah di wilayah yang dulu relatif damai.
Korban pasukan keamanan Afghanistan telah meningkat sejak awal 2015 ketika tentara dan polisi Afghanistan mengambil tanggung jawab penuh keamanan dari pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO.
"Gerilyawan Taliban menyerbu pos-pos pemeriksaan gabungan di wilayah Qarluq di distrik Archi pada tengah malam. Bentrokan itu berlangsung selama berjam-jam dan menyebabkan enam personel militer nasional dan polisi setempat tewas," kata Gubernur distrik Nasruddin Nazari seperti dikutip dari Xinhua, Kamis (12/7/2018).
Dua anggota pasukan keamanan juga terluka selama pertempuran.
Dalam insiden terpisah, militan menyerang sebuah kamp tentara di daerah Pul-e-Momin di sisi timur distrik Archi, menewaskan 17 tentara dan melukai 11 lainnya.
"Beberapa gerilyawan juga tewas dan terluka dalam bentrokan itu, tetapi jumlah mereka tidak dapat ditentukan secara pasti karena gerilyawan mengevakuasi korban mereka setelah pertempuran," pejabat itu menambahkan.
Provinsi Kunduz, serta provinsi tetangga Baghlan dan Takhar, telah menjadi tempat bentrokan berat selama beberapa bulan terakhir karena Taliban telah mencoba menantang pasukan pemerintah di wilayah yang dulu relatif damai.
Korban pasukan keamanan Afghanistan telah meningkat sejak awal 2015 ketika tentara dan polisi Afghanistan mengambil tanggung jawab penuh keamanan dari pasukan Amerika Serikat (AS) dan NATO.
(ian)