Hamas Tak Diberi Tahu tentang Pertemuan 4 Pihak di Kairo

Rabu, 14 Februari 2024 - 08:01 WIB
loading...
Hamas Tak Diberi Tahu tentang Pertemuan 4 Pihak di Kairo
Pejuang Hamas menggelar parade di Kota Gaza, Jalur Gaza, pada 24 Mei 2021. Foto/REUTERS
A A A
JALUR GAZA - Gerakan Perlawanan Palestina Hamas tidak diberitahu tentang pertemuan empat pihak yang berlangsung di ibu kota Mesir, Kairo, untuk membahas gencatan senjata di Gaza.

“Tidak ada yang memberi tahu kami tentang apa yang terjadi di Kairo, termasuk pertemuan dan suasananya,” ujar seorang pejabat tinggi Hamas yang tidak disebutkan namanya kepada jaringan berita Lebanon, Al-Mayadeen pada Selasa (13/2/2024).

Pertemuan empat arah dibuka di Kairo pada Selasa untuk membahas gencatan senjata di Jalur Gaza, menurut media Mesir.

Pertemuan tersebut dilaporkan dihadiri Direktur CIA William Burns, Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani dan Kepala mata-mata Israel Mossad David Barne.

“Pertemuan tersebut membahas pembebasan tahanan Palestina dengan imbalan sandera Israel dan gencatan senjata di Gaza,” papar saluran Al Qahera News yang dikelola pemerintah, mengutip sumber informasi Mesir.

Pekan lalu, Hamas mengusulkan rencana tiga tahap untuk gencatan senjata di Gaza yang mencakup jeda pertempuran selama 135 hari dengan imbalan pembebasan tawanan.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, Israel telah membunuh 28.473 warga Palestina, dan 68.106 orang terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza mulai tanggal 7 Oktober.



Selain itu, sebanyak 8.000 orang masih belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang terpaksa mengungsi dari seluruh Jalur Gaza, dengan sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di bagian selatan yang padat penduduknya, dekat perbatasan dengan Mesir.

Pengungsian itu kini menjadi eksodus massal terbesar di Palestina sejak Nakba 1948.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1482 seconds (0.1#10.140)