Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS, Canggih tapi Tak Pernah Tembak Jatuh Pesawat Musuh

Minggu, 11 Februari 2024 - 13:15 WIB
loading...
Jet Tempur Siluman F-22 Raptor AS, Canggih tapi Tak Pernah Tembak Jatuh Pesawat Musuh
Jet tempur siluman F-22 Raptor Amerika Serikat diklaim canggih dan eksklusif, namun belum pernah menembak jatuh satu pun pesawat musuh sejak dioperasikan. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - F-22 Raptor adalah jet tempur siluman generasi kelima Amerika Serikat (AS) yang canggih dan berkemampuan tinggi. Meski demikian, ia belum pernah menembak jatuh pesawat musuh mana pun sejak dioperasikan.

Pesawat ini diproduksi terbatas dan ekslusif, yakni tidak diperbolehkan di ekspor ke negara lain mana pun.

F-22 Raptor direncanakan pada tahun 1980-an sebagai pengganti jet tempur F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon. Ia diharapkan menjadi pesawat tempur superioritas udara yang lebih baru dan berteknologi maju.

Jet tersebut pertama kali terbang pada tahun 1997 namun baru memasuki layanan militer AS secara resmi pada bulan Desember 2005.



Pesawat ini mencapai tujuannya dan merupakan jet tempur yang mengesankan. Pesawat ini menawarkan penerbangan supersonik, kemampuan siluman, serta avionik dan persenjataan canggih.

Mengutip Simple Flying, Minggu (11/2/2024), meskipun memiliki teknologi canggih dan kemampuan superior, F-22 belum pernah menembak jatuh satu pun pesawat musuh dalam pertempuran.

Mengingat pesawat ini dirancang untuk menjadi pesawat tempur udara generasi mendatang yang unggul, dan pendahulunya F-15 telah menembak jatuh lebih dari 100 pesawat dalam pertempuran—hal ini tampak mengejutkan.

Alasannya sebagian besar disebabkan oleh waktu. Pesawat ini direncanakan dan dirancang pada saat pertempuran udara lebih aktif. Pendahulunya berasal dari era yang berbeda—dengan ketegangan Perang Dingin dan keterlibatan melawan pesawat MiG di Vietnam.

Pada saat F-22 terlambat masuk ke layanan militer AS, situasi pertempuran aktif berbeda. Terdapat konflik di kawasan Teluk dan Timur Tengah yang melibatkan AS, namun konflik ini tidak terjadi di negara-negara yang memiliki kekuatan udara yang signifikan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1029 seconds (0.1#10.140)