China Peringatkan Filipina Hindari Lewati Garis Merah Isu Taiwan
loading...
A
A
A
BEIJING - Filipina harus memahami masalah Taiwan adalah “garis merah” bagi China dan tidak dapat dilewati, menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Kamis (8/2/2024).
Wang menambahkan Manila tidak boleh “bermain api.”
Pada Rabu, Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro menyerukan peningkatan kehadiran militer negaranya di pulau paling utara, Mavulis, yang terletak di antara kepulauan Batanes dan Taiwan.
“Masalah Taiwan adalah salah satu kepentingan inti China dan merupakan ‘garis merah’ yang tidak dapat dilewati. Pihak-pihak yang terkait di Filipina harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai hal ini, bertindak dengan hati-hati, dan tidak bermain-main dengan api dalam masalah Taiwan agar tidak dimanfaatkan dan dirugikan,” tegas Wang dalam pengarahan.
China dan Filipina adalah negara bertetangga dan pertukaran persahabatan harus tetap menjadi fokus utama dalam sejarah hubungan mereka, menurut dia.
Pada Januari, Teodoro mengumumkan rencana meningkatkan aktivitas militer dengan Amerika Serikat dan sekutunya karena dugaan sikap “agresif” China.
“Peningkatan kemampuan militer akan membantu memberikan kontribusi yang efektif terhadap stabilitas regional,” ungkap menteri pertahanan Filipina.
Pada bulan yang sama, menteri luar negeri Filipina dan China sepakat mengembangkan kerja sama dan menyelesaikan insiden di Laut China Selatan untuk mengurangi ketegangan regional.
Ketegangan antara Filipina dan China di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan telah meningkat sejak tanggal 4 Oktober 2023, ketika kapal-kapal Filipina menyelesaikan misi pasokan di Second Thomas Shoal meskipun ada upaya penghadangan penjaga pantai China.
Selain itu, kedua negara juga memiliki sengketa wilayah atas sejumlah pulau di Laut China Selatan.
Wang menambahkan Manila tidak boleh “bermain api.”
Pada Rabu, Menteri Pertahanan Filipina Gilbert Teodoro menyerukan peningkatan kehadiran militer negaranya di pulau paling utara, Mavulis, yang terletak di antara kepulauan Batanes dan Taiwan.
“Masalah Taiwan adalah salah satu kepentingan inti China dan merupakan ‘garis merah’ yang tidak dapat dilewati. Pihak-pihak yang terkait di Filipina harus memiliki pemahaman yang jelas mengenai hal ini, bertindak dengan hati-hati, dan tidak bermain-main dengan api dalam masalah Taiwan agar tidak dimanfaatkan dan dirugikan,” tegas Wang dalam pengarahan.
China dan Filipina adalah negara bertetangga dan pertukaran persahabatan harus tetap menjadi fokus utama dalam sejarah hubungan mereka, menurut dia.
Pada Januari, Teodoro mengumumkan rencana meningkatkan aktivitas militer dengan Amerika Serikat dan sekutunya karena dugaan sikap “agresif” China.
“Peningkatan kemampuan militer akan membantu memberikan kontribusi yang efektif terhadap stabilitas regional,” ungkap menteri pertahanan Filipina.
Pada bulan yang sama, menteri luar negeri Filipina dan China sepakat mengembangkan kerja sama dan menyelesaikan insiden di Laut China Selatan untuk mengurangi ketegangan regional.
Ketegangan antara Filipina dan China di perairan yang disengketakan di Laut China Selatan telah meningkat sejak tanggal 4 Oktober 2023, ketika kapal-kapal Filipina menyelesaikan misi pasokan di Second Thomas Shoal meskipun ada upaya penghadangan penjaga pantai China.
Selain itu, kedua negara juga memiliki sengketa wilayah atas sejumlah pulau di Laut China Selatan.
(sya)