AS Akui Tak Beri Tahu Irak tentang Serangan Udara di 85 Target

Kamis, 08 Februari 2024 - 17:01 WIB
loading...
AS Akui Tak Beri Tahu...
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby. Foto/AP
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengakui mereka tidak memberi tahu para pejabat di Bagdad mengenai serangan udara di wilayah Irak pada Jumat lalu (2/2/2024), meskipun pada awalnya mereka mengklaim Baghdad telah diperingatkan sebelumnya.

Seorang juru bicara terkemuka AS menegaskan tidak ada “niat untuk menipu,” dan menganggap insiden itu sebagai kesalahan sederhana.

Berbicara kepada wartawan pada Selasa, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengoreksi pernyataan sebelumnya tentang “pemberitahuan awal kepada pejabat Irak” sebelum serangan udara pekan lalu, yang menargetkan lebih dari 85 lokasi di Irak dan negara tetangga Suriah.

“Saya sangat meminta maaf atas kesalahan ini, dan saya menyesali segala kebingungan yang ditimbulkannya. Hal ini didasarkan pada informasi yang kami miliki atau yang diberikan kepada saya pada jam-jam awal setelah serangan. Ternyata informasi itu tidak benar,” papar Kirby.

Dia menambahkan, “Saya harap Anda memahami bahwa tidak ada niat buruk di baliknya, tidak ada niat yang disengaja untuk menipu atau membuat kesalahan.”

Meskipun sebelumnya dia mengatakan pemboman tersebut sudah jelas dikomunikasikan ke Baghdad sebelumnya, Kirby terpaksa menarik kembali klaim tersebut setelah adanya klarifikasi dari wakil juru bicara Departemen Luar Negeri Vedant Patel, yang menegaskan para pemimpin Irak tidak diberi informasi sampai “segera setelah serangan terjadi.”



Menurut Komando Pusat AS (CENTCOM), yang mengawasi operasi di Timur Tengah dan Asia Tengah, serangan tersebut melibatkan “banyak pesawat,” yang menjatuhkan lebih dari 125 amunisi presisi ke puluhan sasaran.

“Di antara lokasi yang diserang adalah instalasi komando dan kontrol, pusat intelijen, gudang senjata, dan fasilitas rantai pasokan yang dioperasikan pejuang yang didukung Iran,” ungkap CENTCOM.

Operasi tersebut diluncurkan sebagai pembalasan atas serangkaian serangan terhadap pangkalan AS di wilayah tersebut, yaitu serangan pesawat tak berawak pada tanggal 28 Januari yang menewaskan tiga tentara Amerika dan melukai lebih dari 40 lainnya di pangkalan di Yordania, dekat perbatasan Suriah dan Irak.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
Horor, Pesawat Delta...
Horor, Pesawat Delta Air Lines Pembawa 282 Penumpang Terbakar di AS
Benarkah Perusahaan...
Benarkah Perusahaan Satelit China Dukung Houthi Yaman Perangi AS?
Rakyat Swiss Minta Pembelian...
Rakyat Swiss Minta Pembelian 36 Jet Tempur Siluman F-35 AS Dibatalkan, Ini Alasannya
3 Kebijakan Putra Mahkota...
3 Kebijakan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang Mengubah Wajah Arab Saudi
Terbitkan Sertifikat...
Terbitkan Sertifikat Resmi, Vatikan Ungkap Penyebab Kematian Paus Fransiskus
Ngeri! Pesawat Airbus...
Ngeri! Pesawat Airbus A330 Bawa 294 Orang Terbakar saat Akan Lepas Landas
Rekomendasi
Keunikan David Benavidez:...
Keunikan David Benavidez: Juara WBC-WBA Dunia Tapi Statusnya Penantang Wajib
Hari Kartini, Dosen...
Hari Kartini, Dosen Sains Komunikasi MNC University Tampil di V Morning Show
Update 6 Kapolda di...
Update 6 Kapolda di Pulau Jawa April 2025, Nomor 3 Baru Ditunjuk
Berita Terkini
Seorang Istri Sebar...
Seorang Istri Sebar Video Perselingkuhan Suami, tapi Digugat Sang Wanita Simpanan
28 menit yang lalu
Intelijen Amerika: Serangan...
Intelijen Amerika: Serangan Militer AS Sudah Tewaskan 500 Milisi Houthi
1 jam yang lalu
Putin Tiba-tiba Bersedia...
Putin Tiba-tiba Bersedia Berunding dengan Ukraina, Ada Apa?
1 jam yang lalu
Inilah 266 Paus dari...
Inilah 266 Paus dari Masa ke Masa, dari Pertama hingga Paus Fransiskus
2 jam yang lalu
Mengganti Senjata Nuklir...
Mengganti Senjata Nuklir AS Jadi Tantangan Rumit bagi Eropa
3 jam yang lalu
Siapakah Kardinal Kevin...
Siapakah Kardinal Kevin Farrell? Pemimpin Sementara Vatikan usai Paus Fransiskus Meninggal
3 jam yang lalu
Infografis
Serangan Dahsyat Rusia...
Serangan Dahsyat Rusia Hancurkan 4 Rudal Patriot AS di Ukraina
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved