Israel Terima Kesepakatan Gencatan Senjata, Hamas Beri Sinyal Positif

Jum'at, 02 Februari 2024 - 14:57 WIB
loading...
Israel Terima Kesepakatan...
Warga Palestina menunggu menerima makanan yang dimasak dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Jalur Gaza. Foto/Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
A A A
DOHA - Israel telah menyetujui proposal gencatan senjata yang akan menghentikan perangnya dengan Hamas, Al Jazeera melaporkan pada Kamis (1/2/2024), mengutip Kementerian Luar Negeri Qatar.

Hamas dilaporkan memberikan tanggapan “positif” terhadap rencana tersebut.

Rencana gencatan senjata dibahas di Paris pada akhir pekan, dengan diplomat Qatar dan Mesir menjadi penengah antara Israel dan kelompok pejuang Palestina.

Delegasi dari Israel dan Palestina meninggalkan ibu kota Prancis dan berjanji mempelajari proposal tersebut dan melakukan negosiasi lebih lanjut pekan ini, dan pada Kamis malam, kesepakatan tampaknya sudah tercapai.

“Israel menyetujui proposal gencatan senjata dan kami mendapat konfirmasi positif awal dari Hamas,” ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar pada Kamis malam, menurut Al Jazeera.

“Kami sedang menunggu tanggapan mereka,” papar juru bicara itu.

Gencatan senjata yang diusulkan akan dilaksanakan dalam tiga tahap, menurut pernyataan Hamas yang dibagikan kepada Reuters awal pekan ini.

Fase pertama akan menghentikan pertempuran selama 40 hari ketika Hamas menyerahkan warga sipil perempuan, anak-anak, dan orang lanjut usia yang masih mereka tawan.

Selama masa ini, pengiriman makanan dan obat-obatan dalam skala besar ke Gaza akan dilanjutkan.

Baca juga: Tentara AS di Irak Diminta Siap Perang di Gaza

Tahapan berikutnya adalah Hamas menyerahkan tentara Israel yang ditawan dan jenazah tentara Israel, dengan imbalan pengiriman bantuan lebih lanjut dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel.

“Operasi militer di kedua belah pihak akan dihentikan selama tiga tahap,” papar pernyataan Hamas, seraya menambahkan jumlah tahanan Palestina yang dibebaskan akan terbuka untuk dinegosiasikan.

Proposal tersebut tidak mencapai penarikan penuh Israel dari Gaza seperti yang awalnya diminta Hamas.

Namun, sebagai langkah untuk mengakhiri perang, hal ini juga mengancam rencana Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk terus berperang sampai Israel mencapai “kemenangan total” atas para pejuang, seperti yang telah dia janjikan dalam beberapa kesempatan.

Kelompok garis keras dalam kabinet Netanyahu telah menekannya untuk menolak perjanjian apa pun yang mereka anggap terlalu lunak terhadap Hamas.

Israel telah menghadapi kecaman internasional atas tindakannya di Gaza, dan dua pendukung paling setia negara Yahudi tersebut, Amerika Serikat dan Inggris, pekan ini menyatakan mereka bisa segera mengakui negara Palestina yang merdeka.

Hasil seperti itu akan menjadi bencana politik bagi Netanyahu, yang membuat marah Washington dan London bulan lalu ketika dia menolak solusi dua negara dalam konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun dengan Palestina.

Pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 240 orang.

Israel menggelar operasi darat tiga pekan kemudian. Rezim kolonial Zionis telah membunuh lebih dari 27.000 warga Palestina, dua pertiganya adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Beda Jauh, Ini Perbandingan...
Beda Jauh, Ini Perbandingan Luas Kebakaran Israel vs Los Angeles
Kabinet Israel Sepakati...
Kabinet Israel Sepakati Serangan Luas ke Gaza
Permintaan Terakhir...
Permintaan Terakhir Paus Fransiskus: Kirim Mobil Paus untuk Tolong Anak-anak Gaza!
Ini Tampang Komandan...
Ini Tampang Komandan Israel Pembunuh Hind Rajab, Kini Diadukan ke ICC
Sudah Lemahkah Israel...
Sudah Lemahkah Israel hingga Rudal Houthi Bobol Iron Dome, David's Sling, Arrow, dan THAAD?
Cara Pakai Aplikasi...
Cara Pakai Aplikasi Deteksi Produk Israel, Mudah Banget!
Setujui Perluasan Serangan,...
Setujui Perluasan Serangan, Israel Ingin Rebut dan Kuasai Gaza
Rekor! Presiden Maladewa...
Rekor! Presiden Maladewa Muizzu Gelar Konferensi Pers 15 Jam, Kalahkan Zelensky
Rekomendasi
Google Siapkan Fitur...
Google Siapkan Fitur Mode Desktop Mirip Samsung DeX untuk HP Android
Polres Tanjung Priok...
Polres Tanjung Priok Raih IKPA Terbaik dari KPPN, Kalahkan 137 Satker Negara
Permudah Proses Kredit,...
Permudah Proses Kredit, Ini Manfaat dari SLIK OJK
Berita Terkini
Dunia Sedang Tidak Baik-baik...
Dunia Sedang Tidak Baik-baik Saja, Kenapa Kecanduan Global pada Brand Mewah Terus Meningkat?
Profil Tariq Rodriguez,...
Profil Tariq Rodriguez, Jemaah Haji Asal Spanyol yang Berkuda ke Arab Saudi
Gertak India, Pakistan...
Gertak India, Pakistan Uji Coba Rudal untuk Kedua Kalinya
Saat Blokade Bantuan...
Saat Blokade Bantuan oleh Zionis, Hamas Eksekusi 6 Warga Palestina yang Menjarah
Mantan Pejabat CIA:...
Mantan Pejabat CIA: AS Sengaja Biarkan Ukraina Berdarah-darah
Profil Yulia Svyrydenko,...
Profil Yulia Svyrydenko, Menteri Ekonomi Ukraina yang Sepakat Jual Logam Tanah Jarang Ukraina ke AS
Infografis
Selama Gencatan Senjata...
Selama Gencatan Senjata Paskah, Rusia Diserang Ukraina 1.300 Kali
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved