Angkatan Laut AS Kerahkan 3 Kapal Induk di Pasifik Barat
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan tiga dari 11 kapal induknya di Samudera Pasifik bagian barat untuk meningkatkan upaya yang bertujuan menghalangi China dan Korea Utara (Korut).
Pengerahan itu dilakukan meskipun ada kekhawatiran mengenai kemungkinan perluasan konflik Timur Tengah, menurut laporan surat kabar Nikkei Asia pada Kamis (1/2/2024).
Pengerahan tersebut merupakan yang pertama dalam dua tahun dan melibatkan tiga kapal induk AS yakni USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, dan USS Ronald Reagan, yang ditempatkan di dekat rangkaian pulau yang menghubungkan Okinawa dan Taiwan dengan Filipina, ungkap surat kabar tersebut, mengutip Institut Angkatan Laut AS.
“Apa yang bisa saya katakan adalah kelompok penyerang kapal induk siap melaksanakan seluruh rangkaian operasi… Peluang pelatihan di mana kita dapat dengan cepat mengumpulkan platform-platform besar, berkemampuan, dan gesit di sini di Laut Filipina adalah kesempatan latihan yang besar bagi kita,” papar Laksamana Muda Carlos Sardiello, komandan kelompok penyerang Carl Vinson, seperti dikutip Nikkei Asia.
Komando militer Jepang mengatakan pada Kamis bahwa Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan Angkatan Laut AS telah melakukan latihan gabungan di selatan pulau Okinawa, Jepang, yang melibatkan USS Carl Vinson dan USS Theodore Roosevelt, serta kapal perusak Jepang Ise.
Latihan tersebut dimulai pada 29 Januari dan berlangsung hingga 1 Februari. Kapal rudal jelajah AS, USS Lake Erie, USS Princeton, dan kapal perusak Angkatan Laut AS juga ikut serta dalam latihan tersebut.
China masih dianggap sebagai salah satu ancaman utama bagi AS. Beijing telah meningkatkan belanja militer secara signifikan, membangun kekuatan militer modern termasuk kapal induk, kapal perang, dan kekuatan udara.
Ini dapat dianggap sebagai langkah mencapai keunggulan militer di kawasan yang akan menandingi pengaruh AS selama ini.
China terlibat dalam sengketa wilayah maritim dengan tetangga-tetangganya, seperti di Laut China Selatan, yang dapat menjadi sumber ketegangan regional.
Namun bagi China, AS merupakan pihak asing yang datang untuk memicu ketegangan dan mengganggu stabilitas di kawasan Asia.
Pengerahan itu dilakukan meskipun ada kekhawatiran mengenai kemungkinan perluasan konflik Timur Tengah, menurut laporan surat kabar Nikkei Asia pada Kamis (1/2/2024).
Pengerahan tersebut merupakan yang pertama dalam dua tahun dan melibatkan tiga kapal induk AS yakni USS Carl Vinson, USS Theodore Roosevelt, dan USS Ronald Reagan, yang ditempatkan di dekat rangkaian pulau yang menghubungkan Okinawa dan Taiwan dengan Filipina, ungkap surat kabar tersebut, mengutip Institut Angkatan Laut AS.
“Apa yang bisa saya katakan adalah kelompok penyerang kapal induk siap melaksanakan seluruh rangkaian operasi… Peluang pelatihan di mana kita dapat dengan cepat mengumpulkan platform-platform besar, berkemampuan, dan gesit di sini di Laut Filipina adalah kesempatan latihan yang besar bagi kita,” papar Laksamana Muda Carlos Sardiello, komandan kelompok penyerang Carl Vinson, seperti dikutip Nikkei Asia.
Komando militer Jepang mengatakan pada Kamis bahwa Pasukan Bela Diri Maritim Jepang dan Angkatan Laut AS telah melakukan latihan gabungan di selatan pulau Okinawa, Jepang, yang melibatkan USS Carl Vinson dan USS Theodore Roosevelt, serta kapal perusak Jepang Ise.
Latihan tersebut dimulai pada 29 Januari dan berlangsung hingga 1 Februari. Kapal rudal jelajah AS, USS Lake Erie, USS Princeton, dan kapal perusak Angkatan Laut AS juga ikut serta dalam latihan tersebut.
China masih dianggap sebagai salah satu ancaman utama bagi AS. Beijing telah meningkatkan belanja militer secara signifikan, membangun kekuatan militer modern termasuk kapal induk, kapal perang, dan kekuatan udara.
Ini dapat dianggap sebagai langkah mencapai keunggulan militer di kawasan yang akan menandingi pengaruh AS selama ini.
China terlibat dalam sengketa wilayah maritim dengan tetangga-tetangganya, seperti di Laut China Selatan, yang dapat menjadi sumber ketegangan regional.
Namun bagi China, AS merupakan pihak asing yang datang untuk memicu ketegangan dan mengganggu stabilitas di kawasan Asia.
(sya)