Iran: Tel Aviv Akan Rata dengan Tanah Jika Israel Menyerang
A
A
A
TEHERAN - Seorang pejabat senior Iran memperingatkan Israel untuk tidak memprovokasi Teheran. Peringatan ini muncul sehari setelah Perdana Menteri Israel mengeluarkan peringatan serupa ke Teheran.
Pembantu Pemimpin Spritual Tertinggi Iran, Ali Shirazi mengatakan, Teheran mampu menghancurkan Israel seperti dikutip oleh kantor berita FARS. "Jika Anda memberikan alasan untuk Iran, Tel Aviv dan Haifa akan diratakan dengan tanah," ujarnya seperti dikutip dari ABC News, Kamis (12/4/2018).
Pada upacara peringatan Holocaust hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Iran untuk tidak "menguji tekad Israel."
Iran telah berulang kali memprediksi kehancuran Israel, dan mendukung kelompok-kelompok bersenjata yang berjanji untuk menghancurkannya.
Netanyahu mengatakan Israel tidak akan mentoleransi kehadiran militer Iran di Suriah, khususnya di sepanjang perbatasan. Iran telah mengirim pasukan dan sekutu milisi untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
Israel menganggap Iran sebagai ancaman bagi kawasan terutama mengkritik kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) dan mengecam keputusan untuk mencabut sanksi terhadap Iran dalam kesepakatan itu.
Februari terjadi eskalasi besar dalam konflik antara Israel dan Iran di Suriah. Militer Israel mengatakan helikopternya telah mencegat serangan pesawat tak berawak Iran yang diluncurkan dari Suriah dan Angkatan Udara Israel (IAF) telah menyerang apa yang disebut sebagai target Iran di Suriah.
Sistem pertahanan udara Suriah menanggapi dengan menembak jatuh jet tempur F-16 Israel.
Jet-jet Israel kemudian menyerang sejumlah sasaran di Suriah, termasuk sistem pertahanan udara Suriah dan apa yang digambarkan Israel sebagai fasilitas militer Iran, kata Pasukan Pertahanan (IDF) negara itu.
Pembantu Pemimpin Spritual Tertinggi Iran, Ali Shirazi mengatakan, Teheran mampu menghancurkan Israel seperti dikutip oleh kantor berita FARS. "Jika Anda memberikan alasan untuk Iran, Tel Aviv dan Haifa akan diratakan dengan tanah," ujarnya seperti dikutip dari ABC News, Kamis (12/4/2018).
Pada upacara peringatan Holocaust hari Rabu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Iran untuk tidak "menguji tekad Israel."
Iran telah berulang kali memprediksi kehancuran Israel, dan mendukung kelompok-kelompok bersenjata yang berjanji untuk menghancurkannya.
Netanyahu mengatakan Israel tidak akan mentoleransi kehadiran militer Iran di Suriah, khususnya di sepanjang perbatasan. Iran telah mengirim pasukan dan sekutu milisi untuk mendukung pasukan Presiden Suriah Bashar Assad.
Israel menganggap Iran sebagai ancaman bagi kawasan terutama mengkritik kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) dan mengecam keputusan untuk mencabut sanksi terhadap Iran dalam kesepakatan itu.
Februari terjadi eskalasi besar dalam konflik antara Israel dan Iran di Suriah. Militer Israel mengatakan helikopternya telah mencegat serangan pesawat tak berawak Iran yang diluncurkan dari Suriah dan Angkatan Udara Israel (IAF) telah menyerang apa yang disebut sebagai target Iran di Suriah.
Sistem pertahanan udara Suriah menanggapi dengan menembak jatuh jet tempur F-16 Israel.
Jet-jet Israel kemudian menyerang sejumlah sasaran di Suriah, termasuk sistem pertahanan udara Suriah dan apa yang digambarkan Israel sebagai fasilitas militer Iran, kata Pasukan Pertahanan (IDF) negara itu.
(ian)