Usai Sniper dan Tank, Kini Pesawat Israel Bunuh Demonstran Palestina
A
A
A
GAZA - Militer Israel mulai menggunakan pesawat tempur untuk membunuh demonstran Palestina yang mendekati pagar perbatasan di Gaza. Demonstran yang dibunuh dengan serangan udara ini dilabeli Israel sebagai "teroris bersenjata".
Militer negara Yahudi tersebut dalam pernyataan tertanggal 4 April 2018 membuat pengakuan soal penggunaan pesawat tempur untuk membunuh demonstran di wilayah Gaza.
"Semalam, pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menargetkan teroris bersenjata yang berada di dekat pagar keamanan di Gaza utara," bunyi pernyataan militer Israel .
Menurut pernyataan itu, operasi dilakukan terhadap "teroris". "Tidak akan dibiarkan untuk membahayakan keamanan warga sipil Israel," lanjut pernyataan tersebut.
Tidak jelas pesawat tempur apa yang digunakan dan berapa banyak serangan yang dilancarkan dalam operasi tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang warga Palestina yang sekarat akibat tembakan Israel telah meninggal di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza.
Penggunaan pesawat tempur untuk membunuh demonstran Palestina merupakan kasus terbaru dalam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan pertahanan Israel (IDF).
Sebelumnya, IDF mengerahkan sniper untuk menembak mati belasan demonstran yang menggelar aksi "The Great Return march" sejak Jumat pekan lalu. Selain sniper dan pesawat tempur, IDF juga menggunakan tank saat membunuh sorang demonstran Palestina yang mendekati pagar perbatasan beberapa hari lalu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan mereka yang ditargetkan IDF sebenarnya hanya petani.
Sebelum demonstrasi besar-besaran yang dimulai sepekan lalu, IDF memperingatkan warga Palestina bahwa IDF siap menggunakan amunisi tajam terhadap siapa pun yang mencoba menerobos pagar perbatasan.
Militer negara Yahudi tersebut dalam pernyataan tertanggal 4 April 2018 membuat pengakuan soal penggunaan pesawat tempur untuk membunuh demonstran di wilayah Gaza.
"Semalam, pesawat IAF (Angkatan Udara Israel) menargetkan teroris bersenjata yang berada di dekat pagar keamanan di Gaza utara," bunyi pernyataan militer Israel .
Menurut pernyataan itu, operasi dilakukan terhadap "teroris". "Tidak akan dibiarkan untuk membahayakan keamanan warga sipil Israel," lanjut pernyataan tersebut.
Tidak jelas pesawat tempur apa yang digunakan dan berapa banyak serangan yang dilancarkan dalam operasi tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang warga Palestina yang sekarat akibat tembakan Israel telah meninggal di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza.
Penggunaan pesawat tempur untuk membunuh demonstran Palestina merupakan kasus terbaru dalam penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh pasukan pertahanan Israel (IDF).
Sebelumnya, IDF mengerahkan sniper untuk menembak mati belasan demonstran yang menggelar aksi "The Great Return march" sejak Jumat pekan lalu. Selain sniper dan pesawat tempur, IDF juga menggunakan tank saat membunuh sorang demonstran Palestina yang mendekati pagar perbatasan beberapa hari lalu.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan mereka yang ditargetkan IDF sebenarnya hanya petani.
Sebelum demonstrasi besar-besaran yang dimulai sepekan lalu, IDF memperingatkan warga Palestina bahwa IDF siap menggunakan amunisi tajam terhadap siapa pun yang mencoba menerobos pagar perbatasan.
(mas)