Rusia Tembak Jatuh 2 Jet Tempur Ukraina dalam 24 Jam
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia telah menembak jatuh dua jet tempur Ukraina dalam waktu 24 jam. Demikian pengumuman Kementerian Pertahanan di Moskow pada hari Minggu.
Pengumuman itu muncul ketika harapan Ukraina untuk menambah kekuatan Angkatan Udara-nya pada minggu-minggu pertama tahun baru memudar.
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Newsweek, Senin (8/1/2024), mengatakan sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh sebuah jet tempur Su-25 Ukraina di dekat kota Dnipro, dan sebuah jet tempur Su-27 di dekat kota Kryvyi Rih di Ukraina tengah.
Namun, Ukraina tidak mengakui kerugian pada armada jet tempurnya dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu. Kyiv memang biasanya tidak mengomentari hilangnya pesawat tempurnya.
Kehilangan dua jet tempur akan menjadi pukulan bagi Angkatan Udara Ukraina yang telah melewati perang habis-habisan selama hampir dua tahun melawan armada baru dan superior Rusia.
Pada awal 2023, Angkatan Udara Ukraina memiliki 79 pesawat berkemampuan tempur, termasuk sekitar 20 unit Su-25 dan 30 unit Su-27, menurut International Institute for Strategic Studies yang berbasis di London.
Antara Februari 2022 hingga awal Oktober 2023, Ukraina kehilangan 13 unit pesawat Su-27 dan 16 unit jet Su-25 yang dikonfirmasi, menurut outlet sumber terbuka Belanda, Oryx.
Namun, angka itu tidak mencakup periode setelah Oktober tahun lalu, dan hanya mencakup kerugian yang terverifikasi secara visual.
Namun para pendukung Kyiv telah menjanjikan penggantian jet tempur MiG-29 dari Polandia dan Slovakia, dan Ukraina sedang menunggu jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat pasokan sekutunya di Eropa tiba di negara yang dilanda perang tersebut.
Jet-jet tempur canggih itu akan meningkatkan kemampuan Ukraina untuk melawan Rusia di udara dan membantu melancarkan lebih banyak serangan terhadap sasaran-sasaran utama Rusia.
Jet tempur F-16 dilengkapi dengan avionik dan radar yang lebih modern dan dirancang untuk meluncurkan senjata standar NATO yang telah digunakan Ukraina pada jet-jet lama era Soviet.
Pada hari Minggu, outlet Denmark; Berlingske, melaporkan bahwa pengiriman enam jet tempur F-16 Denmark pertama ke Ukraina akan tertunda hingga enam bulan. Jet-jet tersebut awalnya diperkirakan tiba sekitar Tahun Baru ini.
“Berdasarkan jadwal saat ini, donasi harus dilakukan pada kuartal kedua tahun 2024,” kata Kementerian Pertahanan Denmark dalam pernyataan yang dilansir beberapa media.
“Permasalahannya terutama adalah menyelesaikan pelatihan personel Ukraina yang akan mengoperasikan pesawat.”
Pengumuman itu muncul ketika harapan Ukraina untuk menambah kekuatan Angkatan Udara-nya pada minggu-minggu pertama tahun baru memudar.
Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Newsweek, Senin (8/1/2024), mengatakan sistem pertahanan udara Rusia menembak jatuh sebuah jet tempur Su-25 Ukraina di dekat kota Dnipro, dan sebuah jet tempur Su-27 di dekat kota Kryvyi Rih di Ukraina tengah.
Namun, Ukraina tidak mengakui kerugian pada armada jet tempurnya dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu. Kyiv memang biasanya tidak mengomentari hilangnya pesawat tempurnya.
Kehilangan dua jet tempur akan menjadi pukulan bagi Angkatan Udara Ukraina yang telah melewati perang habis-habisan selama hampir dua tahun melawan armada baru dan superior Rusia.
Pada awal 2023, Angkatan Udara Ukraina memiliki 79 pesawat berkemampuan tempur, termasuk sekitar 20 unit Su-25 dan 30 unit Su-27, menurut International Institute for Strategic Studies yang berbasis di London.
Antara Februari 2022 hingga awal Oktober 2023, Ukraina kehilangan 13 unit pesawat Su-27 dan 16 unit jet Su-25 yang dikonfirmasi, menurut outlet sumber terbuka Belanda, Oryx.
Namun, angka itu tidak mencakup periode setelah Oktober tahun lalu, dan hanya mencakup kerugian yang terverifikasi secara visual.
Namun para pendukung Kyiv telah menjanjikan penggantian jet tempur MiG-29 dari Polandia dan Slovakia, dan Ukraina sedang menunggu jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat pasokan sekutunya di Eropa tiba di negara yang dilanda perang tersebut.
Jet-jet tempur canggih itu akan meningkatkan kemampuan Ukraina untuk melawan Rusia di udara dan membantu melancarkan lebih banyak serangan terhadap sasaran-sasaran utama Rusia.
Jet tempur F-16 dilengkapi dengan avionik dan radar yang lebih modern dan dirancang untuk meluncurkan senjata standar NATO yang telah digunakan Ukraina pada jet-jet lama era Soviet.
Pada hari Minggu, outlet Denmark; Berlingske, melaporkan bahwa pengiriman enam jet tempur F-16 Denmark pertama ke Ukraina akan tertunda hingga enam bulan. Jet-jet tersebut awalnya diperkirakan tiba sekitar Tahun Baru ini.
“Berdasarkan jadwal saat ini, donasi harus dilakukan pada kuartal kedua tahun 2024,” kata Kementerian Pertahanan Denmark dalam pernyataan yang dilansir beberapa media.
“Permasalahannya terutama adalah menyelesaikan pelatihan personel Ukraina yang akan mengoperasikan pesawat.”
(mas)