Arab Saudi Resmi Gabung BRICS, Venezuela Ejek Argentina Habis-habisan

Rabu, 03 Januari 2024 - 09:48 WIB
loading...
Arab Saudi Resmi Gabung BRICS, Venezuela Ejek Argentina Habis-habisan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menghadiri KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina, 30 November 2018. Foto/REUTERS/Kevin Lamarque
A A A
RIYADH - Arab Saudi pada Selasa (2/1/2024) secara resmi mengumumkan mereka telah bergabung dengan grup BRICS+, dan beritanya disiarkan televisi pemerintah.

Riyadh telah melakukan negosiasi mengenai aksesinya ke kelompok tersebut selama berbulan-bulan. Menteri Luar Negeri (Menlu) Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan menyatakan pada Agustus lalu bahwa semua rincian mengenai langkah tersebut akan dievaluasi sebelum “keputusan yang tepat” diambil.

Saat itu, menteri luar negeri mengatakan, “Kelompok BRICS adalah saluran yang bermanfaat dan penting untuk memperkuat kerja sama ekonomi antar negara anggota.”

Kelompok tersebut, yang hingga 1 Januari beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, menyambut lima anggota baru pada Hari Tahun Baru.

Selain Arab Saudi, BRICS kini mencakup Mesir, Ethiopia, Iran, dan Uni Emirat Arab (UEA). Calon anggota lainnya, Argentina, tiba-tiba mengubah rencana keanggotaannya setelah pemilu presiden di negara tersebut dimenangkan Javier Milei akhir tahun lalu.

Kelompok ini diperkirakan akan berkembang lebih besar pada akhir tahun ini, dengan Venezuela berupaya menjadi anggota tetap pada pertemuan puncak berikutnya di Rusia pada Oktober 2024.



Moskow telah menjabat sebagai presiden bergilir kelompok tersebut selama satu tahun pada tahun ini.

Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji “memfasilitasi integrasi yang harmonis” dari mitra-mitra baru.

“Sekitar 30 negara lain telah menyatakan niat mereka berpartisipasi dalam kegiatan kelompok tersebut dalam berbagai bentuk,” ungkap Putin.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro berbicara mengenai masalah ini dengan Le Monde Diplomatique edisi bahasa Spanyol dalam wawancara yang diterbitkan pada Senin, dengan alasan kelompok tersebut mewakili “masa depan umat manusia,” mengingat kekuatan ekonominya yang besar.

Menurut angka IMF, BRICS yang diperluas kini melampaui G7, kelompok informal negara-negara Barat terkemuka, dalam hal PDB pada paritas daya beli, yang mencakup 36% dari total PDB dunia.

Maduro juga mengecam tindakan mitranya dari Argentina, dengan alasan keputusan membatalkan rencana gabung BRICS+ adalah “salah satu hal paling janggal dan terbodoh yang telah dilakukan Milei” terhadap negaranya hingga saat ini.

“Dengan keputusannya, Milei secara efektif membawa negara itu kembali ke abad ke-19, berusaha mengubahnya menjadi pengikut dunia imperial unipolar,” tegas Maduro.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0763 seconds (0.1#10.140)