Tank Israel Salah Tembak Pasukan Sendiri di Gaza, 2 Tentara Tewas
loading...
A
A
A
GAZA - Tentara Israel pada Selasa (26/12/2023) mengatakan mereka secara tidak sengaja membunuh dua tentaranya selama operasi militer di Jalur Gaza bulan lalu.
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, tank Israel melihat gerakan mencurigakan di satu gedung dan memutuskan menembaki lantai dua, yang mengakibatkan kematian tentara sendiri.
Belakangan diketahui bangunan tersebut digunakan sebagai markas oleh seorang komandan infanteri Israel di daerah kantong yang terkepung.
Israel telah kehilangan 491 tentara sejak dimulainya konflik terbaru di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menanggapi serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina, Israel melancarkan serangan udara dan darat di wilayah pesisir dan sejak itu telah menewaskan lebih dari 20.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Serangan gencar tersebut telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.
Hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk gencatan senjata. Dia mengatakan pada Senin, “Kami tidak akan berhenti. Perang akan terus berlanjut sampai akhir.”
Israel berjanji menghancurkan Hamas dan memastikan pembebasan semua sandera yang disandera selama serangan bulan Oktober.
Beberapa dari sandera kembali setelah gencatan senjata sementara pada bulan November dengan imbalan beberapa tahanan Palestina.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
Menurut Radio Angkatan Darat Israel, tank Israel melihat gerakan mencurigakan di satu gedung dan memutuskan menembaki lantai dua, yang mengakibatkan kematian tentara sendiri.
Belakangan diketahui bangunan tersebut digunakan sebagai markas oleh seorang komandan infanteri Israel di daerah kantong yang terkepung.
Israel telah kehilangan 491 tentara sejak dimulainya konflik terbaru di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.
Menanggapi serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina, Israel melancarkan serangan udara dan darat di wilayah pesisir dan sejak itu telah menewaskan lebih dari 20.000 orang, kebanyakan dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Serangan gencar tersebut telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur.
Hampir 2 juta orang terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk gencatan senjata. Dia mengatakan pada Senin, “Kami tidak akan berhenti. Perang akan terus berlanjut sampai akhir.”
Israel berjanji menghancurkan Hamas dan memastikan pembebasan semua sandera yang disandera selama serangan bulan Oktober.
Beberapa dari sandera kembali setelah gencatan senjata sementara pada bulan November dengan imbalan beberapa tahanan Palestina.
Lihat Juga: IDF Terbitkan 1.100 Surat Perintah Penangkapan bagi Penghindar Wajib Militer Yahudi Ultra-Ortodoks
(sya)