Profil Nathanel Young, Tentara Israel Asal Inggris Pertama yang Tewas Dibantai Hamas

Rabu, 20 Desember 2023 - 17:18 WIB
loading...
Profil Nathanel Young, Tentara Israel Asal Inggris Pertama yang Tewas Dibantai Hamas
Pria asal Inggris yang bertugas di militer Israel, Nathanel Young. Foto/FAMILY HANDOUT
A A A
LONDON - Seorang pria Inggris yang bertugas di militer Israel, Nathanel Young, tewas dalam serangan pejuang Hamas pada Sabtu (7/10/2023).

Nathanel Young sedang bertugas di Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ketika dia terbunuh di perbatasan Gaza pada Sabtu.

Dia pun menjadi tentara Israel asal Inggris yang pertama tewas dihabisi pejuang Hamas dalam serangan lintas perbatasan itu.

Saudara laki-lakinya yang berusia 20 tahun, Eliot Young, mengatakan Nathanel adalah orang yang “membuat meriah pesta” dan “dicintai oleh semua orang”.

Dua warga negara Inggris lainnya, Jake Marlowe dan Dan Darlington, hilang di Israel setelah serangan pejuang Palestina pada Sabtu itu.

Saudara laki-laki Young, Eliot menjelaskan, "Nathanel penuh dengan semangat dan menghidupkan pesta.”

"Dia mencintai keluarga dan teman-temannya dan dicintai oleh semua orang," papar dia, dilansir BBC.
Dia mengatakan, “Young mencintai musik dan merupakan seorang DJ berbakat dan selalu memiliki kebanggaan sebagai Yahudi yang kuat.”

“Dia adalah pria ceria yang senang diajak bermain oleh keempat keponakannya," ungkap saudaranya.



“Ketika Nathanel bisa saja mengambil hari liburnya untuk tidur dan memulihkan tenaga, dia malah mencari tahu keberadaan keluarganya, yang tidak selalu begitu dekat dengannya, dan datang untuk bergabung dengan kami,” ujar saudaranya itu.

Dalam pernyataan terpisah di Facebook, keluarga Young mengatakan, "Kami sedih mendengar adik kami Nathanel Young terbunuh secara tragis di perbatasan Gaza kemarin."

Young adalah mantan murid di JFS, sekolah Yahudi di Kenton, London utara, menurut surat kabar Inggris Jewish News.

Pemimpin Partai Buruh, Sir Keir Starmer, mengatakan belasungkawanya tertuju pada keluarga Young, serta "semua orang yang keluarga dan komunitasnya terkena dampak kekerasan yang mengerikan ini".
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)