Jika Perang dengan AS, Tentara Korut akan Tempur seperti Harimau
A
A
A
WASHINGTON - Para ahli pertahanan memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak meremehkan kekuatan militer Korea Utara (Korut). Salah satu pakar mengatakan, tentara Pyongyang akan bertempur seperti harimau di medan perang jika konflik dengan Washington benar-benar pecah.
Mengutip laporan USA Today, perkiraan militer Korea Selatan menyatakan bahwa kekuatan militer Korut saat ini termasuk terbesar keempat di dunia. Negara komunis itu memiliki sekitar 1,2 juta tentara, 4.300 tank, 2.500 kendaraan pengakut personel lapis baja, 11.000 artileri anti-pesawat terbang, 14.000 artileri dan peluncur roket dan diyakini memiliki 2.500 ton senjata kimia.
Richard Fisher, seorang ahli senior di International Assessment and Strategy Center di AS mengatakan bahwa negara “nakal” tersebut tidak boleh diremehkan.
”Kita harus menilai bahwa setidaknya untuk periode singkat tentara Korea Utara akan bertempur seperti harimau dengan apa yang ada di medan perang mereka, akan menjadi senjata yang sangat efektif,” katanya.
Seorang pensiunan kolonel operasi khusus untuk Angkatan Darat AS, David Maxwell, mengatakan bahwa tentara Korea Utara dilatih untuk berperang sampai mati. Mereka diketahui dilatih untuk membunuh satu sama lain untuk menghindari penangkapan oleh musuh.
”Perlawanan yang akan terjadi di Korea Utara akan membuat Irak dan Afghanistan pucat jika dibandingkan,” kata Maxwell kepada USA Today, yang dikutip Rabu (3/1/2018).
Kendati demikian, AS untuk saat ini berada dalam posisi yang kuat untuk mempertahankan diri jika perang pecah. Kekuatan militer Washington masih berada di urutan nomor satu di Indeks Kekuatan Global.
AS memiliki bom nuklir B83—yang 80 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima selama Perang Dunia II—, bom nuklir B16 -12 (yang sangat akurat), dan rudal Trident II (D5) yakni rudal balistik yang paling andal di antara rudal LGM-30 Minuteman yang bisa mencapai target sejauh 9.650km.
Tidak diragukan lagi, perang antara dua negara bersenjata berat tersebut akan menyebabkan jutaan kematian. Situasi pun semakin genting setelah penasehat keamanan nasional Trump, H.R. McMaster mengatakan bahwa waktu untuk menghindari konflik sudah habis.
Tak mau kalah, pemimpin Korut Kim Jong-un dalam pidato hari pertama Tahun Baru 2018 memperingatkan bahwa dia memiliki tombol peluncur nuklir di mejanya. “Seluruh Amerika Serikat berada dalam jangkauan senjata nuklir kami,” katanya. ”Ini kenyataan, bukan ancaman.”
Mengutip laporan USA Today, perkiraan militer Korea Selatan menyatakan bahwa kekuatan militer Korut saat ini termasuk terbesar keempat di dunia. Negara komunis itu memiliki sekitar 1,2 juta tentara, 4.300 tank, 2.500 kendaraan pengakut personel lapis baja, 11.000 artileri anti-pesawat terbang, 14.000 artileri dan peluncur roket dan diyakini memiliki 2.500 ton senjata kimia.
Richard Fisher, seorang ahli senior di International Assessment and Strategy Center di AS mengatakan bahwa negara “nakal” tersebut tidak boleh diremehkan.
”Kita harus menilai bahwa setidaknya untuk periode singkat tentara Korea Utara akan bertempur seperti harimau dengan apa yang ada di medan perang mereka, akan menjadi senjata yang sangat efektif,” katanya.
Seorang pensiunan kolonel operasi khusus untuk Angkatan Darat AS, David Maxwell, mengatakan bahwa tentara Korea Utara dilatih untuk berperang sampai mati. Mereka diketahui dilatih untuk membunuh satu sama lain untuk menghindari penangkapan oleh musuh.
”Perlawanan yang akan terjadi di Korea Utara akan membuat Irak dan Afghanistan pucat jika dibandingkan,” kata Maxwell kepada USA Today, yang dikutip Rabu (3/1/2018).
Kendati demikian, AS untuk saat ini berada dalam posisi yang kuat untuk mempertahankan diri jika perang pecah. Kekuatan militer Washington masih berada di urutan nomor satu di Indeks Kekuatan Global.
AS memiliki bom nuklir B83—yang 80 kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan di Hiroshima selama Perang Dunia II—, bom nuklir B16 -12 (yang sangat akurat), dan rudal Trident II (D5) yakni rudal balistik yang paling andal di antara rudal LGM-30 Minuteman yang bisa mencapai target sejauh 9.650km.
Tidak diragukan lagi, perang antara dua negara bersenjata berat tersebut akan menyebabkan jutaan kematian. Situasi pun semakin genting setelah penasehat keamanan nasional Trump, H.R. McMaster mengatakan bahwa waktu untuk menghindari konflik sudah habis.
Tak mau kalah, pemimpin Korut Kim Jong-un dalam pidato hari pertama Tahun Baru 2018 memperingatkan bahwa dia memiliki tombol peluncur nuklir di mejanya. “Seluruh Amerika Serikat berada dalam jangkauan senjata nuklir kami,” katanya. ”Ini kenyataan, bukan ancaman.”
(mas)