Sejarah Tepi Barat, Wilayah Palestina yang Berada dalam Kendali Israel
loading...
A
A
A
JAKARTA - Tepi Barat merupakan salah satu wilayah Palestina yang berada dalam kontrol Israel. Wilayah ini turut memainkan peran sentral dalam konflik berkepanjangan kedua pihak.
Tepi Barat atau West Bank berada di sebelah barat Sungai Jordan. Wilayah yang memiliki luas 2.173 mil persegi ini menjadi salah satu yang terbesar di Palestina.
Wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Tepi Barat ini telah dihuni setidaknya sejak abad ke-15. Mengutip laman CIA, wilayah ini dulunya juga sempat masuk dalam Kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-16.
Selama Perang Dunia I, Tepi Barat jatuh ke tangan Inggris. Setelah itu, wilayah tersebut menjadi bagian dari Mandat Inggris atas Palestina (British Mandate of Palestine).
Keadaan berubah pasca-eksodus warga Yahudi selama Perang Dunia II. Puncaknya adalah dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada 1948.
Pasca-Perang Arab-Israel tahun 1948, Tepi Barat sempat direbut oleh Transyordania (sekarang Yordania). Aneksasi tersebut sejatinya hanya diakui Inggris dan Pakistan saja, sementara pemimpin negara Arab lain justru memberikan kritik.
Namun, setelah itu, Tepi Barat dicaplok oleh Israel. Hal ini terjadi setelah kemenangannya dalam Perang Enam Hari tahun 1967 melawan koalisi negara Arab.
Setelah itu, terjadi serangkaian perjanjian termasuk Perjanjian Oslo yang ditandatangani antara tahun 1993 dan 1999. Pada salah satu keputusannya, Israel mengalihkan tanggung jawab keamanan dan sipil di Tepi Barat kepada Otoritas Palestina (PA).
Sebagai informasi, PA waktu itu baru dibentuk. Selain penetapan PA sebagai pemerintahan sementara, Perjanjian Oslo juga membagi Tepi Barat menjadi tiga wilayah.
Tepi Barat atau West Bank berada di sebelah barat Sungai Jordan. Wilayah yang memiliki luas 2.173 mil persegi ini menjadi salah satu yang terbesar di Palestina.
Sejarah Tepi Barat
Wilayah yang sekarang dikenal dengan nama Tepi Barat ini telah dihuni setidaknya sejak abad ke-15. Mengutip laman CIA, wilayah ini dulunya juga sempat masuk dalam Kekaisaran Ottoman pada awal abad ke-16.
Selama Perang Dunia I, Tepi Barat jatuh ke tangan Inggris. Setelah itu, wilayah tersebut menjadi bagian dari Mandat Inggris atas Palestina (British Mandate of Palestine).
Keadaan berubah pasca-eksodus warga Yahudi selama Perang Dunia II. Puncaknya adalah dengan deklarasi berdirinya Negara Israel pada 1948.
Pasca-Perang Arab-Israel tahun 1948, Tepi Barat sempat direbut oleh Transyordania (sekarang Yordania). Aneksasi tersebut sejatinya hanya diakui Inggris dan Pakistan saja, sementara pemimpin negara Arab lain justru memberikan kritik.
Namun, setelah itu, Tepi Barat dicaplok oleh Israel. Hal ini terjadi setelah kemenangannya dalam Perang Enam Hari tahun 1967 melawan koalisi negara Arab.
Setelah itu, terjadi serangkaian perjanjian termasuk Perjanjian Oslo yang ditandatangani antara tahun 1993 dan 1999. Pada salah satu keputusannya, Israel mengalihkan tanggung jawab keamanan dan sipil di Tepi Barat kepada Otoritas Palestina (PA).
Sebagai informasi, PA waktu itu baru dibentuk. Selain penetapan PA sebagai pemerintahan sementara, Perjanjian Oslo juga membagi Tepi Barat menjadi tiga wilayah.