Hamas: Presiden AS Joe Biden Terlibat Kejahatan Perang Israel di Gaza

Senin, 04 Desember 2023 - 09:57 WIB
loading...
Hamas: Presiden AS Joe...
Milisi Palestina bidikkan senjatanya ke arah pasukan Israel dalam perang di Gaza. Hamas sebut Presiden AS Joe Biden terlibat kejahatan perang Israel di Gaza. Foto/REUTERS
A A A
BEIRUT - Kelompok perlawanan Palestina; Hamas, mengatakan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah terlibat kejahatan perang yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza.

Komentar itu disampaikan Osama Hamdan, perwakilan Hamas di Lebanon yang juga anggota Politbiro kelompok tersebut.

Hamdan menyampaikan komentar tersebut dalam konferensi pers hari Minggu di Beirut, ketika Israel terus melancarkan serangan tanpa pandang bulu ke Gaza.

“Pemerintahan Amerika, presidennya [Joe Biden], dan Menteri Luar Negerinya [Antony] Blinken terlibat dalam [penumpahan] darah Palestina [serta] pembantaian [oleh] Israel, [dan] kejahatan pembersihan etnis dan genosida, dan mereka akan membayar harga atas kejahatan mereka,” katanya, dalam video konferensi pers yang dirilis Palestine Chronicle, Senin (4/12/2023).



Pejabat Hamas tersebut menyerukan penuntutan terhadap pejabat senior pemerintahan Biden di pengadilan internasional sebagai penjahat perang, sambil memuji rakyat Amerika yang bebas yang telah bersuara keras dalam menolak agresi Israel.

“Kami menyerukan kepada setiap orang bebas di Amerika Serikat, yang menolak kejahatan pendudukan, untuk menahan suara mereka dari Biden dan kandidat partainya di semua negara bagian, dan setiap kandidat yang mendukung pembantaian Zionis terhadap rakyat Palestina,” kata Hamdan.

Para pemimpin Muslim Amerika di negara-negara bagian berjanji untuk menggalang komunitas mereka menentang upaya Biden untuk terpilih kembali dalam pemilu 2024 karena dukungannya yang teguh terhadap Israel.

Hamdan menegaskan kembali bahwa meskipun Israel melakukan agresi brutal dan perang genosida terhadap warga Palestina di Gaza, rezim tersebut tidak akan mencapai tujuan apa pun.

“Apa yang gagal dicapai oleh pendudukan selama lebih dari 50 hari sebelum gencatan senjata, tidak akan tercapai setelahnya, tidak peduli berapa lama perang ini berlanjut,” kata Hamdan, merujuk pada kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Mesir dan Qatar yang berakhir pada Jumat pekan lalu.

"Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pasukannya hanya akan menuai kegagalan dan kekalahan telak, lebih banyak tentaranya, [dan] kehancuran tank dan kendaraan mereka," ujarnya.

Israel memulai perang melawan Hamas di Gaza pada 7 Oktober setelah kelompok perlawanan Palestina tersebut melancarkan Operasi Badai al-Aqsa yang mengejutkan terhadap entitas pendudukan Israel. Serangan Hamas itu menewaskan sekitar 1.200 orang dan ratusan lainnya disandera, menurut angka resmi pemerintah Israel.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, lebih dari 15.500 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 41.300 lainnya terluka sejak dimulainya perang genosida Israel di wilayah pesisir tersebut.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Netanyahu Marah Luar...
Netanyahu Marah Luar Biasa dalam Sidang Korupsi: Anda Menempatkan Saya di Neraka!
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Profil Linda McMahon,...
Profil Linda McMahon, Menteri Pendidikan AS Era Trump yang Pecat 50 Persen Pegawainya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
33 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Tentara Bayaran dari...
Tentara Bayaran dari AS Bertebaran di Perbatasan Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved