Muslim Amerika Tinggalkan Joe Biden, Lalu Siapa yang Layak Dipilih?

Minggu, 03 Desember 2023 - 16:50 WIB
loading...
Muslim Amerika Tinggalkan Joe Biden, Lalu Siapa yang Layak Dipilih?
Presiden AS Joe Biden akan kehilangan dukungan umat Muslim di Negeri Paman Sam. Foto/Reuters
A A A
WASHINGTON - Para pemimpin Muslim Amerika dari enam negara bagian yang menjadi medan pertempuran berjanji untuk memobilisasi komunitas mereka melawan terpilihnya kembali Presiden Joe Biden atas dukungannya terhadap perang Israel di Gaza. Tapi mereka belum menentukan kandidat alternatif pada tahun 2024.

Negara-negara bagian tersebut termasuk di antara segelintir negara bagian yang memungkinkan Biden memenangkan pemilu tahun 2020. Penentangan dari komunitas Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat mempersulit jalan presiden menuju kemenangan Electoral College tahun depan.

"Kami tidak punya dua pilihan. Kami punya banyak pilihan," kata Jaylani Hussein, direktur Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Minnesota, pada konferensi pers di Dearborn, Michigan, ketika ditanya tentang alternatif Biden, dilansir Reuters.

“Kami tidak mendukung (mantan Presiden Donald) Trump,” katanya. Dia menambahkan bahwa komunitas Muslim akan memutuskan bagaimana cara mewawancarai kandidat lain.

Hussein mengatakan dia mengungkapkan pandangan pribadinya, bukan pandangan CAIR.

Kampanye yang disebut #AbandonBiden dimulai ketika warga Muslim Amerika di Minnesota menuntut Biden menyerukan gencatan senjata pada 31 Oktober, dan telah menyebar ke Michigan, Arizona, Wisconsin, Pennsylvania, dan Florida.

Para pejabat AS dan Israel telah menolak tekanan untuk menghentikan pertempuran secara permanen, dan Wakil Presiden AS Kamala Harris pada hari Sabtu juga menegaskan pernyataan Biden bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri.

Tim kampanye Biden tidak segera menanggapi permintaan komentar.



Muslim Amerika mengatakan mereka tidak berharap Trump akan memperlakukan komunitas mereka dengan lebih baik jika mereka terpilih kembali. Namun mereka menganggap penolakan suara Biden sebagai satu-satunya cara mereka untuk membentuk kebijakan AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1243 seconds (0.1#10.140)