Israel Tarik Negosiator dari Qatar, Intensifkan Serangan ke Gaza Selatan

Minggu, 03 Desember 2023 - 07:46 WIB
loading...
Israel Tarik Negosiator dari Qatar, Intensifkan Serangan ke Gaza Selatan
Israel mengintesifkan serangannya ke Jalur Gaza selatan setelah negosiasi gencatan senjata dengan Hamas buntu. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Israel mengintensifkan serangan baru ke Jalur Gaza setelah setelah gencatan senjata selama seminggu dengan Hamas berakhir. Israel menyerang sejumlah sasaran di Jalur Gaza selatan pada hari Sabtu, menimbulkan kekhawatiran baru mengenai korban sipil.

Setidaknya 240 warga Palestina telah tewas sejak pertempuran kembali terjadi pada Jumat pagi, bahkan ketika Amerika Serikat (AS) – yang terus memasok senjata kepada Israel untuk serangan tersebut – mendesak sekutunya untuk melindungi warga sipil.

“Ini akan menjadi sangat penting ke depan,” kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Jumat lalu setelah pertemuan dengan para menteri luar negeri Arab di Dubai,mengakhiri tur Timur Tengahnya yang ketiga sejak perang dimulai.

"Ini adalah sesuatu yang akan kami perhatikan dengan cermat," imbuhnya seperti dilansir dari The New Arab, Minggu (3/12/2023).

Hal ini bertepatan dengan upaya lebih lanjut untuk menghentikan kembali pertempuran di Gaza, ketika badan intelijen Israel Mossad berada di Doha untuk melakukan pembicaraan dengan mediator Qatar pada hari Sabtu.



Namun, Israel telah meminta para perundingnya untuk menarik diri dari ibu kota Qatar, Doha, karena perundingan menemui jalan buntu, pasalnya Mossad menuduh Hamas tidak "memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian".

Sementara itu, serangan Israel pada hari Sabtu terfokus di daerah Khan Younis di Gaza selatan, tempat militer Zionis menjatuhkan selebaran sehari sebelumnya memperingatkan warga untuk pergi.

Ratusan ribu orang meninggalkan Gaza utara ke Khan Younis dan wilayah lain di selatan pada awal perang, yang merupakan bagian dari eksodus massal luar biasa yang menyebabkan tiga perempat penduduk mengungsi dan menghadapi kekurangan makanan, air, dan pasokan lainnya.

Sejak dimulainya kembali peperangan, menurut PBB, tidak ada konvoi bantuan atau pengiriman bahan bakar yang memasuki Gaza, dan sebagian besar operasi kemanusiaan di Gaza telah terhenti.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1200 seconds (0.1#10.140)