Polisi Israel Kembali Periksa Netanyahu Terkait Kasus Korupsi
A
A
A
TEL AVIV - Pihak kepolisian Israel menuturkan, mereka kembali melakukan pemeriksaan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai bagian dari investigasi atas kasus korupsi yang sedang berlangsung di Israel. Polisi Israel menyebut pemeriksaan terbaru terhadap Netanyahu berlangsung Sabtu lalu.
"Kami mengkonfirmasi bahwa Perdana Menteri ditanyai selama beberapa jam di kediamannya di Yerusalem, sebagai bagian dari penyelidikan yang dipimpin oleh Lahav 433 (Unit Kejahatan Nasional)," kata Kepolisian Israel, seperti dilansir Spuntik pada Senin (20/11).
Polisi Israel mengaku tengah melakukan dua penyelidikan terhadap Netanyahu. Pertama adalah "Kasus 1.000", dengan fokus pada apakah Netanyahu memberikan sesuatu sebagai imbalan atas hadiah mahal dari pebisnis.
Lalu, kedua adalah "Kasus 2.000", mengenai dugaan kesepakatan antara Netanyahu dan penerbit surat kabar Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes, dengan pertukaran pengurangan kritik terhadap perdana menteri, dengan imbalan Netanyahu akan menekan surat kabar saingan Yedioth Ahronoth.
Netanyahu sendiri telah dengan tegas membantah melakukan semua hal yang dituduhkan kepada dirinya, dan mengatakan bahwa dia adalah korban kampanye kotor oleh lawan-lawan politiknya.
Sejatinya ada satu kasus besar lainnya yang sedang diselidiki oleh polisi Israel. Kasus itu dijuluki sebagai "Kasus 3.000", mengenai kesepakatan sebesar 2 miliar Euro untuk membeli tiga kapal selam, dan empat kapal patroli dari produsen kapal Jerman, ThyssenKrupp. Kasus ini menyeret sejumlah orang kepercayaan Netanyahu.
Kasus tersebut didasarkan pada kesepakatan untuk membeli tiga kapal selam dan empat kapal patroli, yang dimaksudkan untuk melindungi plarform gas alam di lepas pantai Israel. Namun, tidak seperti dua kasus lainnya, Netanyahu belum diinterogasi mengenai masalah ini.
"Kami mengkonfirmasi bahwa Perdana Menteri ditanyai selama beberapa jam di kediamannya di Yerusalem, sebagai bagian dari penyelidikan yang dipimpin oleh Lahav 433 (Unit Kejahatan Nasional)," kata Kepolisian Israel, seperti dilansir Spuntik pada Senin (20/11).
Polisi Israel mengaku tengah melakukan dua penyelidikan terhadap Netanyahu. Pertama adalah "Kasus 1.000", dengan fokus pada apakah Netanyahu memberikan sesuatu sebagai imbalan atas hadiah mahal dari pebisnis.
Lalu, kedua adalah "Kasus 2.000", mengenai dugaan kesepakatan antara Netanyahu dan penerbit surat kabar Yedioth Ahronoth, Arnon Mozes, dengan pertukaran pengurangan kritik terhadap perdana menteri, dengan imbalan Netanyahu akan menekan surat kabar saingan Yedioth Ahronoth.
Netanyahu sendiri telah dengan tegas membantah melakukan semua hal yang dituduhkan kepada dirinya, dan mengatakan bahwa dia adalah korban kampanye kotor oleh lawan-lawan politiknya.
Sejatinya ada satu kasus besar lainnya yang sedang diselidiki oleh polisi Israel. Kasus itu dijuluki sebagai "Kasus 3.000", mengenai kesepakatan sebesar 2 miliar Euro untuk membeli tiga kapal selam, dan empat kapal patroli dari produsen kapal Jerman, ThyssenKrupp. Kasus ini menyeret sejumlah orang kepercayaan Netanyahu.
Kasus tersebut didasarkan pada kesepakatan untuk membeli tiga kapal selam dan empat kapal patroli, yang dimaksudkan untuk melindungi plarform gas alam di lepas pantai Israel. Namun, tidak seperti dua kasus lainnya, Netanyahu belum diinterogasi mengenai masalah ini.
(esn)