Sebut Munafik, Publik Lebanon Kecam Solidaritas Israel atas Ledakan Beirut
loading...
A
A
A
"Nyalakan gedung dengan pembantaian yang Anda lakukan," tulis dia."Beri tahu seluruh dunia."
Beberapa pengguna Twitter bahkan mengambil kesempatan untuk menyalahkan Israel atas ledakan di Beirut. "Itu adalah intelijen yang salah yang menyebabkan pemboman atas apa yang mereka (Israel) anggap sebagai gudang senjata Hizbullah!" tulis seorang pengguna. "Sekarang mereka merasa bersalah dan mesra!"
Komentar kasar juga ditulis di akun Twitter Kementerian Luar Negeri, di mana gambar asli balai kota diunggah pada Rabu malam.
Respons agresif terutama datang dari aktivis yang mendukung apa yang disebut publik Arab sebagai "poros perlawanan", yang menggabungkan rezim dan organisasi yang paling bermusuhan terhadap Israel.
"Langit Tel Aviv, sekarang diterangi oleh bendera Lebanon, akan diterangi oleh rudal dari Lebanon," tulis seorang pengguna Twitter.
Kendati demikian, tidak semua orang Timur Tengah mengabaikan solidaritas Israel kepada para korban tragedi ledakan di Beirut.
"Seberapa besar Anda, Israel," tulis seorang pengguna Twitter. "Terima kasih atas kemanusiaanmu, meski ada kontroversi," tulis pengguna media sosial yang lain.
"Kemanusiaan jauh dari kebencian dan dendam, dan ini adalah Israel; ketika ada kehancuran, ia telah melakukan segalanya dengan kekuatannya untuk membantu rakyat kami di Lebanon. Israel menyandang simbol kemanusiaan," tulis seorang pengguna Twitter di Irak.
Surat kabar Lebanon Elnashra melaporkan gerakan solidaritas kemungkinan memicu harapan untuk resolusi di masa depan.
"Kota Tel Aviv menerangi gedungnya dengan warna bendera Lebanon sebagai tanda solidaritas setelah ledakan di pelabuhan," tulis surat kabar itu dalam editorialnya, yang menambahkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel bersedia membantu Lebanon setelah terjadinya bencana.
Beberapa pengguna Twitter bahkan mengambil kesempatan untuk menyalahkan Israel atas ledakan di Beirut. "Itu adalah intelijen yang salah yang menyebabkan pemboman atas apa yang mereka (Israel) anggap sebagai gudang senjata Hizbullah!" tulis seorang pengguna. "Sekarang mereka merasa bersalah dan mesra!"
Komentar kasar juga ditulis di akun Twitter Kementerian Luar Negeri, di mana gambar asli balai kota diunggah pada Rabu malam.
Respons agresif terutama datang dari aktivis yang mendukung apa yang disebut publik Arab sebagai "poros perlawanan", yang menggabungkan rezim dan organisasi yang paling bermusuhan terhadap Israel.
"Langit Tel Aviv, sekarang diterangi oleh bendera Lebanon, akan diterangi oleh rudal dari Lebanon," tulis seorang pengguna Twitter.
Kendati demikian, tidak semua orang Timur Tengah mengabaikan solidaritas Israel kepada para korban tragedi ledakan di Beirut.
"Seberapa besar Anda, Israel," tulis seorang pengguna Twitter. "Terima kasih atas kemanusiaanmu, meski ada kontroversi," tulis pengguna media sosial yang lain.
"Kemanusiaan jauh dari kebencian dan dendam, dan ini adalah Israel; ketika ada kehancuran, ia telah melakukan segalanya dengan kekuatannya untuk membantu rakyat kami di Lebanon. Israel menyandang simbol kemanusiaan," tulis seorang pengguna Twitter di Irak.
Surat kabar Lebanon Elnashra melaporkan gerakan solidaritas kemungkinan memicu harapan untuk resolusi di masa depan.
"Kota Tel Aviv menerangi gedungnya dengan warna bendera Lebanon sebagai tanda solidaritas setelah ledakan di pelabuhan," tulis surat kabar itu dalam editorialnya, yang menambahkan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel bersedia membantu Lebanon setelah terjadinya bencana.