Oposisi Desak Pemerintah Inggris Akui Palestina
A
A
A
LONDON - Tokoh oposisi Inggris mendesak Perdana Menteri Theresa May untuk mengakui kedaulatan Palestina. Emily Thornberry, tokoh Partai Buruh, yang merupakan oposisi utama di Inggris, menganggap 100 tahun bisa menjadi saat yang tepat bagi Inggris untuk secara resmi mengakui Palestina.
"Menurut saya, adalah benar untuk menjadi teman sejati dari kedua sisi. Anda perlu mengenali kekhawatiran yang sah dari kedua belah pihak. Salah satu hal tentang Balfour yang mengejutkan saya adalah bahwa hal itu memperkuat saya untuk menyampaikan sebuah peringatan yang sangat penting bahwa ketika politisi Inggris dengan jelas menyatakan kebijakan mereka di Timur Tengah, hal itu dapat membuat perbedaan," kata Thornberry.
"Kita memiliki kewajiban bersama untuk melihat ke masa depan. Inggris memiliki tugas untuk melihat ke depan, dan satu-satunya cara untuk maju tampaknya bagi saya adalah untuk menciptakan negara Israel yang aman, dan negara Palestina yang aman. Pemerintah Konservatif mengatakan bahwa mereka akan mengakui sebuah negara Palestina namun tidak mengatakan kapan mereka akan melakukannya. Kami katakan, lakukan pada peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour, kota harus mengakui Palestina," sambungnya.
Thornberry, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/11), kemudian mengatakan jika pemerintah Inggris saat ini tidak siap untuk mengakui Palestina, maka Partai Buruh akan mengakuinya jika menang dalam pemilu mendatang.
"Yang penting adalah kita memenuhi keseluruhan janji, dan kita memiliki peran dalam hal ini. Kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala sesuatu yang kita bisa untuk memastikan bahwa ada solusi dua negara yang tepat," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh oposisi lainnya, yakni Tom Brake. Anggota Parlemen dari Partai Demokrat Liberalmengatakan bahwa warga Palestina berhak atas sebuah negara seperti Israel.
Parlemen Inggris sendiri sejatinya sudah memberikan pengakuan kepada Palestina. Namun, sayangnya pengakuan tersebut tidak dianggap sah, jika hal serupa tidak dilakukan oleh Pemerintah Inggris.
"Menurut saya, adalah benar untuk menjadi teman sejati dari kedua sisi. Anda perlu mengenali kekhawatiran yang sah dari kedua belah pihak. Salah satu hal tentang Balfour yang mengejutkan saya adalah bahwa hal itu memperkuat saya untuk menyampaikan sebuah peringatan yang sangat penting bahwa ketika politisi Inggris dengan jelas menyatakan kebijakan mereka di Timur Tengah, hal itu dapat membuat perbedaan," kata Thornberry.
"Kita memiliki kewajiban bersama untuk melihat ke masa depan. Inggris memiliki tugas untuk melihat ke depan, dan satu-satunya cara untuk maju tampaknya bagi saya adalah untuk menciptakan negara Israel yang aman, dan negara Palestina yang aman. Pemerintah Konservatif mengatakan bahwa mereka akan mengakui sebuah negara Palestina namun tidak mengatakan kapan mereka akan melakukannya. Kami katakan, lakukan pada peringatan 100 tahun Deklarasi Balfour, kota harus mengakui Palestina," sambungnya.
Thornberry, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (2/11), kemudian mengatakan jika pemerintah Inggris saat ini tidak siap untuk mengakui Palestina, maka Partai Buruh akan mengakuinya jika menang dalam pemilu mendatang.
"Yang penting adalah kita memenuhi keseluruhan janji, dan kita memiliki peran dalam hal ini. Kita memiliki tanggung jawab untuk melakukan segala sesuatu yang kita bisa untuk memastikan bahwa ada solusi dua negara yang tepat," imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan oleh tokoh oposisi lainnya, yakni Tom Brake. Anggota Parlemen dari Partai Demokrat Liberalmengatakan bahwa warga Palestina berhak atas sebuah negara seperti Israel.
Parlemen Inggris sendiri sejatinya sudah memberikan pengakuan kepada Palestina. Namun, sayangnya pengakuan tersebut tidak dianggap sah, jika hal serupa tidak dilakukan oleh Pemerintah Inggris.
(esn)