Menteri Zionis: Pengusiran Warga Gaza akibat Bombardir Israel Adalah Nakba 2023

Senin, 13 November 2023 - 09:29 WIB
loading...
Menteri Zionis: Pengusiran Warga Gaza akibat Bombardir Israel Adalah Nakba 2023
Anak kecil di Gaza tengah, Palestina, jadi korban pengeboman Israel dalam perang melawan Hamas. Menteri Israel gambarkan pengusiran warga Gaza akibat serangan Israel sebagai Nakba 2023. Foto/REUTERS
A A A
TEL AVIV - Menteri Pertanian Israel Avi Dichter menggambarkan pengusiran penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza akibat bombardir militer Israel dalam perang melawan Hamas sebagai “Nakba Gaza tahun 2023”.

Komentar Dichter, seorang anggota Partai Likud, mengacu pada perpindahan sejumlah besar warga Palestina dari utara ke selatan Jalur Gaza.

Berbicara kepada saluran berita Israel; Channel 12, pada Sabtu pekan lalu, Dichter ditanya tentang membandingkan situasi di Gaza dengan Nakba yang asli. Dia menjawab: "Nakba Gaza 2023. Begitulah akhirnya."

Istilah Nakba mengacu pada pengusiran massal warga Palestina dari tanah air mereka pada tahun 1948 untuk membuka jalan bagi berdirinya negara Israel.



Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, seperti dikutip Anadolu, Senin (2/11/2023), tersinggung dengan komentar menterinya tersebut. Dia memperingatkan para menteri kabinetnya pada hari Minggu untuk “berhati-hati dengan kata-kata mereka” ketika mereka berbicara tentang perang Israel dengan Hamas.

Ini bukan pertama kalinya Netanyahu memperingatkan para menteri di pemerintahannya atas pernyataan mereka kepada media sejak dimulainya perang di Gaza.

Pekan lalu, Menteri Warisan Budaya Israel Amichai Eliyahu dikritik secara luas setelah mengatakan bahwa menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza adalah “sebuah pilihan”.

Netanyahu mengkritik pernyataan tersebut dan menskors Eliyahu dari rapat Kabinet, sementara pemimpin oposisi Yair Lapid menyerukan pemecatan Eliyahu dengan mengatakan bahwa dia merugikan posisi negara Israel di mata internasional.

Selama lebih dari sebulan, tentara Israel telah menyerang seluruh wilayah Jalur Gaza, sementara operasi daratnya berfokus pada mengisolasi bagian utara dan membangun kehadiran militer dalam jumlah besar.

Israel telah melakukan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza–termasuk terhadap rumah sakit, tempat tinggal dan rumah ibadah–sejak kelompok perlawanan Palestina; Hamas melancarkan serangan lintas batas pada 7 Oktober 2023.

Sejak itu, jumlah kematian akibat serangan Israel yang sedang berlangsung telah melampaui 11.100 orang, termasuk lebih dari 8.000 anak-anak dan perempuan, kata kantor media pemerintah di Gaza pada hari Minggu.

Jumlah korban tewas di Israel hampir 1.200, menurut angka resmi.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)