Ledakan Terasa hingga 160 Km, 300.000 Orang Kehilangan Rumah

Kamis, 06 Agustus 2020 - 06:33 WIB
loading...
Ledakan Terasa hingga...
Kawasan yang luluh lantak karena ledakan dahsyat akibat 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan tanpa pengamanan di area pergudangan pelabuhan Beirut, Lebanon, kemarin. Ledakan tersebut menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai lebih dari 4.000 orang lai
A A A
BEIRUT - Kawasan Pelabuhan Beirut porak-poranda akibat ledakan dahsyat yang dipicu terbakarnya 2.750 ton amonium nitrat. Ledakan itu menciptakan gelombang seismik yang dirasakan hingga Siprus, 160 kilometer dari lokasi kejadian. Selain menimbulkan korban tewas dan luka, banyak bangunan rusak berat dan mobil yang hancur.

Berbagai rekaman video yang diambil warga lokal dari berbagai sudut menunjukkan asap membubung tinggi dari Pelabuhan Beirut. Tak lama kemudian ledakan hebat meletus hingga beberapa kilometer. Korban luka dengan dilumuri darah keluar dari tengah asap. Mereka berlarian dan berteriak meminta tolong.

Para nelayan yang sedang menangkap ikan juga terkejut. Kapal dan perahu mereka sempat terempas beberapa kilometer. Begitu pun dengan pedagang yang sedang menjajakan makanan dan mereka yang sedang bersantai di balkon apartemen di sekitar lokasi ledakan . Peristiwa itu terjadi tepat pukul 18.02 waktu lokal di Pelabuhan Beirut. “Kami sudah tertimpa krisis ekonomi dan keuangan, masyarakat telah kelaparan, ditambah lagi dengan peristiwa ini. Kami menderita. Ada banyak sekali penjarah dan pencuri. Siapakah yang akan menafkahi anak-anak yang kehilangan orang tuanya?,” keluh Bilal, 60, warga Beirut di dekat lokasi kejadian, dikutip Reuters.

Kawasan Pelabuhan Beirut kini lumpuh dan tak dapat digunakan untuk mengimpor makanan dari luar negeri. Padahal, lebih dari 6 juta warga setempat menggantungkan hidup pada bantuan asing. Begitu pun dengan ratusan ribu pengungsi asal Suriah. Gudang utama gandum di pelabuhan juga hancur lebur. (Baca: Israel dan Hizbullah Salig Bantah Jadi Biang Ledakan)

Sedikitnya 100 orang tewas dan 4.000 lainnya luka-luka. Ratusan korban juga dinyatakan hilang tertimbun reruntuhan bangunan. Peristiwa ini menjadi kejadian terburuk yang mengguncang Lebanon di tengah lilitan utang dan wabah virus corona Covid-19 yang menewaskan 65 orang.

Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan, 2.750 ton amonium nitrat disimpan selama enam tahun di Pelabuhan Beirut tanpa sistem keamanan memadai. “Hal ini tidak dapat ditoleransi. Kami perlu menggelar pertemuan dan mendeklarasikan darurat negara selama dua pekan,” kata Aoun, dikutip Reuters.

Perdana Menteri (PM) Lebanon Hassan Diab mengatakan orang yang bertanggung jawab di balik peristiwa ini akan mendapatkan hukuman berat. Pemerintah Lebanon juga memperingatkan agar tidak mendekati lokasi menyusul adanya laporan bocornya gas beracun. Petugas juga diimbau mengenakan masker. (Baca juga: Polisi Selidiki Unsur Pidana Terkait Laporan Terhadap Anji)

Kepala Palang Merah Lebanon, George Kettani, menggambarkan peristiwa ini sebagai musibah paling mengerikan. Beberapa jam setelah ledakan, api berwarna oranye masih berkobar di bawah langit Beirut yang gelap gulita. Helikopter melayang di atas pelabuhan dan sirene mobil ambulans terdengar di mana-mana.

Sebagian korban dibawa menuju luar Beirut mengingat rumah sakit (RS) di kawasan pusat kewalahan menangani korban. Petugas medis dari wilayah Barat, Selatan, dan Timur Lebanon juga dipanggil untuk memberikan bantuan. Ledakan besar ini mengingatkan masyarakat lokal atas perang sipil pada 1975-1990.

Sebagian masyarakat mengira terjadi gempa bumi mengingat gelombang seismik yang ditimbulkannya sangat besar. Kaca jendela pecah, patung hancur, dan tanah berguncang. Seorang petugas kesehatan bernama Rouba mengaku melihat 200-300 korban masuk ruang inap gawat darurat (IGD) di rumah sakit tempatnya bekerja. “Saya tidak pernah melihat pemandangan seperti ini. Peristiwa ini sangat mengerikan,” kata Rouba.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, 14 Orang Tewas, Lebih dari 750 Luka
Hizbullah Peringatkan...
Hizbullah Peringatkan Israel: Waktu Tidak Tak Terbatas!
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
Israel Kembali Bom Beirut,...
Israel Kembali Bom Beirut, 4 Orang Tewas
Israel Ancam Bombardir...
Israel Ancam Bombardir Lebanon setelah Hizbullah Tembakkan Roket
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Ledakan Dahsyat Hancurkan...
Ledakan Dahsyat Hancurkan Pelabuhan Bandar Abbas, Bagaimana Nasib 385 WNI di Iran?
Israel Makin Brutal!...
Israel Makin Brutal! Korban Tewas Warga Gaza Tembus 52.200 Orang
Rekomendasi
15 Negara Bakal Dapat...
15 Negara Bakal Dapat Negosiasi Istimewa dari AS, Bagaimana Indonesia?
Apakah Hari Pendidikan...
Apakah Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2025 Sekolah Libur?
Profil Wrexham AFC,...
Profil Wrexham AFC, Klub Milik Ryan Reynolds yang Promosi 3 Tahun Berturut-Turut di Liga Inggris
Berita Terkini
Ledakan Dahsyat Pelabuhan...
Ledakan Dahsyat Pelabuhan Iran Tewaskan 40 Orang dan 1.242 Luka, Ini Respons Khamenei
1 jam yang lalu
Arab Saudi dan Qatar...
Arab Saudi dan Qatar Umumkan Akan Lunasi Utang Suriah Rp252,8 Miliar
2 jam yang lalu
Citra Satelit Ungkap...
Citra Satelit Ungkap Kemajuan Mencengangkan Proyek NEOM Mohammed bin Salman Senilai Rp8.418 Triliun
2 jam yang lalu
Di Ambang Perang dengan...
Di Ambang Perang dengan Pakistan, Kapal Perang India Tembakkan Rudal BrahMos
3 jam yang lalu
Terkonfirmasi! Kim Jong-un...
Terkonfirmasi! Kim Jong-un Kerahkan Tentara Korut ke Rusia untuk Perang Melawan Ukraina
3 jam yang lalu
Seteru Memanas, Menteri...
Seteru Memanas, Menteri Pakistan Ancam Serang India dengan Senjata Nuklir
4 jam yang lalu
Infografis
Ratusan Mahasiswa Asing...
Ratusan Mahasiswa Asing Berbakat Terancam Kehilangan Masa Depan di AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved