Fakta-fakta Bantuan Internet Starlink Elon Musk ke Jalur Gaza

Selasa, 31 Oktober 2023 - 05:34 WIB
loading...
Fakta-fakta Bantuan Internet Starlink Elon Musk ke Jalur Gaza
Elon Musk akan memasok internet berbasis satelit ke Jalur Gaza untuk organisasi kemanusiaan internasional. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
JAKARTA - Bos perusahaan internet berbasis satelit Starlink, Elon Musk, menyatakan akan memasok internet ke organisasi bantuan internasional di Jalur Gaza. Itu dilakukan setelah layanan internet dan seluler di Jalur Gaza padam setelah Israel memborbardir wilayah tersebut.

Israel mengisolasi Jalur Gaza dengan memadamkan listrik dan komunikasi. Ini membuat 2,3 juta penduduknya kehilangan kontak satu sama lain dan dunia luar. Itu dilakukan saat militer Zionis meningkatkan serangan udara dan memperluas operasi darat di wilayah tersebut.

Akibatnya nomor telepon darurat 101 tidak berfungsi, artinya ambulans tidak dapat dihubungi. Banyak jurnalis dan pekerja bantuan di Jalur Gaza juga kehilangan kontak.

Musk pun meresponsnya dengan mengatakan: "Starlink akan mendukung konektivitas dengan organisasi bantuan yang diakui secara internasional di Gaza."

Fakta-fakta Bantuan Starlink ke Jalur Gaza

1. Respons Terhadap Seruan Netizen


Elon Musk mengumumkan bantuan pasokan internet berbasis satelit satelit setelah merespons seruah para netizen. Sejumlah pengguna X, dulu Twitter, menyerukan Starlink for Gaza setelah pemerintah Zionis Israel memadamkan listrik dan telekomunikasi termasuk jaringan internet.

Aksi itu dikritisi oleh anggota Kongres dari Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) Alexandria Ocasio-Cortez di platform media sosial X, dulu Twitter. Ia mengatakan hilangnya akses telekomunikasi dan internet, dan menyebutnya sebagai tindakan yang tidak dapat diterima.

Selain itu seorang dokter, Anastasia Maria Loupis, juga langsung "mencoleknya" di X.

“Gaza dibombardir, internet dan telekomunikasi terputus. Mereka membutuhkan Starlink segera,” tulisnya.

2. Bantuan Internet Starlink untuk Organisasi Kemanusiaan


Elon Musk menayatakan bahwa bantuan sistem komunikasi berbasis satelitnya, Starlink, di Jalur Gaza hanya diperuntukan bagi organisasi bantuan yang diakui secara internasional.

Sebelumnya, Musk terlibat dalam percakapan dengan para aktivis dan pejabat di platform X ketika mereka menyampaikan keprihatinan mereka tentang pemadaman semua jaringan internet dan telekomunikasi di Jalur Gaza, dan konsekuensinya, terutama terhadap operasi PBB dan layanan kesehatan.

3. Memicu Kemarahan Pemerintah Zionis Israel


Keputusan Musk untuk memasok Starlink ke Jalur Gaza memicu kemarahan pemerintah Zionis Israel. Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, mengatakan Israel akan melawan upaya CEO SpaceX itu untuk menawarkan Starlink ke Jalur Gaza. Ia mengatakan Israel akan menggunakan segala cara untuk melawan hal ini

“Hamas akan menggunakannya untuk kegiatan teroris,” kata Karhi. “Tidak ada keraguan tentang hal itu, kami mengetahuinya, dan Musk mengetahuinya.

“Mungkin Musk bersedia mengkondisikannya dengan pembebasan bayi, putra, putri, orang lanjut usia yang kami culik. Mereka semua!" dia menambahkan.

Musk pun menjawab: “Kami tidak begitu naif. Berdasarkan postingan saya, tidak ada terminal Starlink yang mencoba terhubung dari Gaza. Jika ada, kami akan mengambil tindakan luar biasa untuk memastikan bahwa hal tersebut hanya digunakan untuk alasan kemanusiaan."

“Selain itu, kami akan melakukan pemeriksaan keamanan dengan pemerintah AS dan Israel sebelum menyalakan satu terminal pun,” tegasnya.

4. Belum Ada Konfirmasi Resmi


Hingga saat ini, belum ada konfirmasi apa pun bahwa Starlink telah secara resmi menawarkan layanannya selain tweet Musk.

Juga tidak jelas apakah ada terminal Starlink, yang diperlukan agar koneksi internet satelit dapat berfungsi, di Jalur Gaza, menurut The Wall Street Journal.

5. Jaringan Listrik dan Internet di Jalur Gaza Telah Pulih


Belun diketahui apakah ini ada hubungannya atau tidak namun faktanya setelah Musk menyatakan akan memasok Starlink ke Jalur Gaza, jaringan listrik dan internet di wilayah itu kembali pulih.

Observatorium internet, NetBlocks, mengatakan bahwa konektivitas internet sedang dipulihkan di Jalur Gaza, menurut data real-time.

Jurnalis dan para pengguna media sosial mengatakan puna mereka dapat terhubung ke internet menggunakan wi-fi.
(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1018 seconds (0.1#10.140)