Hampir 100 Orang Tewas dan Hilang di Meksiko Akibat Badai
loading...
A
A
A
ACAPULCO - Jumlah orang yang tewas dan hilang akibat Badai Otis, badai Kategori 5 yang melanda kota resor Acapulco di Pasifik Meksiko pekan lalu, telah meningkat hingga mendekati 100 orang. Hal itu diungkapkan pihak berwenang di negara bagian Guerrero pada Senin (30/10/2023).
Badai Otis menghantam Acapulco dengan kecepatan angin 266 km per jam pada Rabu pekan lalu, membanjiri kota, merobek atap rumah, hotel dan tempat usaha lainnya, menenggelamkan kendaraan, dan memutus komunikasi serta sambungan jalan dan udara.
Penjarahan terjadi ketika populasi kota yang berjumlah hampir 900.000 jiwa semakin putus asa terhadap makanan dan air.
Evelyn Salgado, gubernur negara bagian Guerrero, asal Acapulco, mengatakan 45 orang dipastikan tewas dan 47 lainnya hilang, mengutip angka dari jaksa penuntut negara. Pada Minggu pagi kemarin, Salgado mengatakan jumlah korban tewas mencapai 43 orang.
Pada Minggu sore, otoritas perlindungan sipil federal Meksiko mengatakan ada 48 orang tewas, terdiri dari 43 orang di Acapulco dan lima di dekat Coyuca de Benitez.
Menurut pemerintah Guerrero, di antara korban tewas adalah seorang warga negara Amerika, warga Inggris, dan Kanada.
Salgado menyampaikan angka-angka tersebut melalui telepon dengan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang dalam konferensi pers reguler pemerintah mendesak pemerintah daerah untuk memastikan bahwa barang-barang kebutuhan pokok dikirimkan ke penduduk Acapulco.
Menurut perkiraan, kerugian akibat badai ini bisa mencapai USD15 miliar, dan Meksiko telah mengirimkan sekitar 17.000 anggota angkatan bersenjata untuk menjaga ketertiban dan membantu mendistribusikan berton-ton makanan serta perbekalan di Acapulco.
Namun, permasalahan masih tetap ada.
Badai Otis menghantam Acapulco dengan kecepatan angin 266 km per jam pada Rabu pekan lalu, membanjiri kota, merobek atap rumah, hotel dan tempat usaha lainnya, menenggelamkan kendaraan, dan memutus komunikasi serta sambungan jalan dan udara.
Penjarahan terjadi ketika populasi kota yang berjumlah hampir 900.000 jiwa semakin putus asa terhadap makanan dan air.
Evelyn Salgado, gubernur negara bagian Guerrero, asal Acapulco, mengatakan 45 orang dipastikan tewas dan 47 lainnya hilang, mengutip angka dari jaksa penuntut negara. Pada Minggu pagi kemarin, Salgado mengatakan jumlah korban tewas mencapai 43 orang.
Pada Minggu sore, otoritas perlindungan sipil federal Meksiko mengatakan ada 48 orang tewas, terdiri dari 43 orang di Acapulco dan lima di dekat Coyuca de Benitez.
Menurut pemerintah Guerrero, di antara korban tewas adalah seorang warga negara Amerika, warga Inggris, dan Kanada.
Salgado menyampaikan angka-angka tersebut melalui telepon dengan Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang dalam konferensi pers reguler pemerintah mendesak pemerintah daerah untuk memastikan bahwa barang-barang kebutuhan pokok dikirimkan ke penduduk Acapulco.
Menurut perkiraan, kerugian akibat badai ini bisa mencapai USD15 miliar, dan Meksiko telah mengirimkan sekitar 17.000 anggota angkatan bersenjata untuk menjaga ketertiban dan membantu mendistribusikan berton-ton makanan serta perbekalan di Acapulco.
Namun, permasalahan masih tetap ada.