Sebut Israel Sedang Persiapkan Serangan Darat, Netanyahu: Semua Pejuang Hamas Hancur
loading...

PM Benjamin Netanyahu sebut Israel tengah mempersiapkan serangan darat ke Jalur Gaza. Foto/Ilustrasi
A
A
A
TEL AVIV - Perdana Menteri Israel , Benjamin Netanyahu , bersumpah untuk memberangus Hamas dengan menghancurkan kemampuan militer dan pemerintahannya serta melakukan segala daya untuk memulangkan sandera.
“Semua militan Hamas hancur, baik di atas bumi, di bawah tanah, di dalam Gaza, dan di luar Gaza,” katanya seperti dikutip dari LBC, Kamis (26/10/2023).
Namun, ia tidak menyebutkan kapan invasi yang ditunggu-tunggu itu akan dimulai. Belum ada keterangan resmi mengapa serangan itu belum terjadi.
Sebaliknya, Netanyahu malah mengatakan bahwa mereka sedang "bersiap-siap" dan rincian serta ketentuan tertentu mengenai serangan itu tidak boleh dipublikasikan.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menekan Israel untuk menunda invasi guna menjamin pembebasan sandera, termasuk warga negara ganda dari berbagai negara.
Lima warga Inggris masih hilang dan dikhawatirkan mereka ditahan oleh Hamas.
Ada juga kekhawatiran mengenai serangan pasukan AS, dengan 30 tentara Amerika menderita luka ringan akibat serangan pesawat tak berawak dan roket di pangkalan-pangkalan mereka di Irak dan Suriah bulan ini.
“Saya ingin memperjelasnya, waktu operasi IDF ditentukan dengan suara bulat oleh kabinet yang menjalankan perang bersama dengan kepala staf umum,” kata Netanyahu.
"Kami bekerja untuk mengamankan kondisi optimal terbaik untuk operasi mereka berikutnya," imbuhnya.
“Semua militan Hamas hancur, baik di atas bumi, di bawah tanah, di dalam Gaza, dan di luar Gaza,” katanya seperti dikutip dari LBC, Kamis (26/10/2023).
Namun, ia tidak menyebutkan kapan invasi yang ditunggu-tunggu itu akan dimulai. Belum ada keterangan resmi mengapa serangan itu belum terjadi.
Sebaliknya, Netanyahu malah mengatakan bahwa mereka sedang "bersiap-siap" dan rincian serta ketentuan tertentu mengenai serangan itu tidak boleh dipublikasikan.
Sebelumnya dilaporkan bahwa Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menekan Israel untuk menunda invasi guna menjamin pembebasan sandera, termasuk warga negara ganda dari berbagai negara.
Lima warga Inggris masih hilang dan dikhawatirkan mereka ditahan oleh Hamas.
Ada juga kekhawatiran mengenai serangan pasukan AS, dengan 30 tentara Amerika menderita luka ringan akibat serangan pesawat tak berawak dan roket di pangkalan-pangkalan mereka di Irak dan Suriah bulan ini.
“Saya ingin memperjelasnya, waktu operasi IDF ditentukan dengan suara bulat oleh kabinet yang menjalankan perang bersama dengan kepala staf umum,” kata Netanyahu.
"Kami bekerja untuk mengamankan kondisi optimal terbaik untuk operasi mereka berikutnya," imbuhnya.
Lihat Juga :