Lima Alasan Mengapa Israel Belum Lancarkan Serangan Darat ke Jalur Gaza
loading...
A
A
A
JAKARTA - Selama lebih dari dua minggu, Israel mengancam akan melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza. Beberapa tank Israel dan peralatan militer lainnya telah berjejer di perbatasan negara itu dengan Jalur Gaza.
Tank dan tentara Israel tetap siap di perbatasan, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membentuk kabinet perang dan memanggil ratusan ribu pasukan cadangan IDF.
Namun kebijakan untuk melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza pertaruhannya sangat besar, karena Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan memperingatkan bahwa operasi semacam itu akan memicu pembantaian.
Dunia kini sedang menunggu langkah Israel selanjutnya. Jadi mengapa langkah ini belum juga dilakukan?
Sedikitnya ada lima alasan mengapa Israel belum melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza seperti disitir dari Sky News, Rabu (25/10/2023).
Foto: The Times of Israel
Para pemimpin politik dan keamanan Israel yang mengambil keputusan untuk menyerang tahu bahwa mereka mungkin sedang menulis "babak terakhir mereka dalam kehidupan publik. Hal itu diungkapkan pakar Timur Tengah Robert Satloff kepada jaringan mitra Sky News, NBC.
Sementara menurut Howard Berkowitz, dari Washington Institute for Near East Studies, banyak yang memikul tanggung jawab atas kegagalan keamanan yang menyebabkan serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober dan menyadari bahwa penyelidikan akan dilakukan setelah konflik ini.
Foto: Ilustrasi
Sekitar 220 sandera masih disandera di Gaza, diyakini tersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah.
Para pejabat Israel akan berada di bawah tekanan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin sandera sebelum serangan apa pun, dan sumber-sumber di pemerintahan Preisden Joe Biden mengatakan AS menganjurkan penundaan serangan darat atas dasar hal tersebut.
Foto: Ilustrasi
Mantan perwira senior intelijen Inggris Philip Ingram mengatakan kepada Sky News bahwa IDF akan menghadapi beberapa pejuang teror perkotaan paling sengit di dunia di Jalur Gaza.
Dia menjelaskan Hamas akan mengetahui rute yang akan dilalui Israel, penggunaan ranjau, posisi penembak jitu terbaik dan jaringan terowongan untuk menyerang mereka.
Tank dan tentara Israel tetap siap di perbatasan, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membentuk kabinet perang dan memanggil ratusan ribu pasukan cadangan IDF.
Namun kebijakan untuk melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza pertaruhannya sangat besar, karena Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan memperingatkan bahwa operasi semacam itu akan memicu pembantaian.
Dunia kini sedang menunggu langkah Israel selanjutnya. Jadi mengapa langkah ini belum juga dilakukan?
5 Alasan Mengapa Israel Belum Lancarkan Serangan Darat ke Jalur Gaza
Sedikitnya ada lima alasan mengapa Israel belum melancarkan serangan darat ke Jalur Gaza seperti disitir dari Sky News, Rabu (25/10/2023).
1. Kepemimpinan
Foto: The Times of Israel
Para pemimpin politik dan keamanan Israel yang mengambil keputusan untuk menyerang tahu bahwa mereka mungkin sedang menulis "babak terakhir mereka dalam kehidupan publik. Hal itu diungkapkan pakar Timur Tengah Robert Satloff kepada jaringan mitra Sky News, NBC.
Sementara menurut Howard Berkowitz, dari Washington Institute for Near East Studies, banyak yang memikul tanggung jawab atas kegagalan keamanan yang menyebabkan serangan mematikan Hamas pada tanggal 7 Oktober dan menyadari bahwa penyelidikan akan dilakukan setelah konflik ini.
2. Keberadaan Sandera
Foto: Ilustrasi
Sekitar 220 sandera masih disandera di Gaza, diyakini tersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah.
Para pejabat Israel akan berada di bawah tekanan untuk menyelamatkan sebanyak mungkin sandera sebelum serangan apa pun, dan sumber-sumber di pemerintahan Preisden Joe Biden mengatakan AS menganjurkan penundaan serangan darat atas dasar hal tersebut.
3. Bahayauntuk Pasukan Israel
Foto: Ilustrasi
Mantan perwira senior intelijen Inggris Philip Ingram mengatakan kepada Sky News bahwa IDF akan menghadapi beberapa pejuang teror perkotaan paling sengit di dunia di Jalur Gaza.
Dia menjelaskan Hamas akan mengetahui rute yang akan dilalui Israel, penggunaan ranjau, posisi penembak jitu terbaik dan jaringan terowongan untuk menyerang mereka.