Mecca, Bayi Ajaib dalam Perang Gaza: Dikeluarkan dari Rahim Ibu yang Dibom Israel

Rabu, 25 Oktober 2023 - 14:46 WIB
loading...
Mecca, Bayi Ajaib dalam...
Mecca, si bayi ajaib dalam perang Gaza. Dia dikeluarkan dari rahim ibunya yang meninggal akibat serangan udara Israel di Rafah, Gaza selatan. Foto/AFP via Gulf News
A A A
RAFAH - Di tengah perang dan pertumpahan darah di Gaza, sebuah keajaiban telah terjadi. Keajaibannya adalah bayi bernama Mecca atau Makkah.

Pada Sabtu (21/10/2023), Dareen Abu Shamalah (28), yang hamil anak ketiganya, sedang mencuci pakaian di balkon lantai tiga sebuah rumah di Rafah, Jalur Gaza selatan.

Kemudian datanglah serangan udara Israel yang melemparkannya ke tempat tetangganya di bawah.

Suaminya; Ayman Abu Shamalah, lolos dari kematian hanya dalam hitungan detik ketika serangan itu menghantam rumah mereka. Ayman bergegas turun dan menemukan sang istri tergeletak di lantai.

“Saya pikir dia dan bayinya akan meninggal setelah terjatuh. Saya menemukannya tergeletak di lantai tetapi dia masih hidup," kata Ayman, seperti dikutip AFP, Rabu (25/10/2023).



“Kata-kata terakhirnya kepada saya adalah: ‘Ayman, keluarkan Mecca dari perut saya dan jagalah dia’,” ujar Ayman menirukan pesan-pesan istrinya sebelum meninggal.

Tubuh Dareen begitu rusak akibat ledakan dari serangan udara Israel sehingga Ayman hanya mengenali istrinya tersebut dari celana yang dia kenakan.

Di Rumah Sakit Abu Yousef Al Najjar tempat jenazah Dareen dibawa, Ayman memohon kepada dokter untuk menyelamatkan bayinya.

“Saya bilang padanya itu permintaan terakhirnya," ujar Ayman.

Para dokter berhasil mengeluarkan bayi tersebut melalui operasi caesar, dan bayi mungil tersebut segera dilarikan ke unit anak di Rumah Sakit Bulan Sabit Merah Emirat di Rafah.

Ayah berusia 34 tahun itu mengatakan keluarganya telah melarikan diri dari pengeboman Israel di Kota Gaza untuk berlindung bersama kerabatnya di Rafah.

Namun bangunan tempat mereka tinggal masih juga dihantam oleh pasukan Israel.

Ayman, yang kehilangan istri dan anak-anaknya, serta empat kerabat lainnya putus asa akibat serangan kejam militer Israel.

Serangan itu bertepatan dengan hari ulang tahun bersama dua anaknya; Adam yang berusia 3 tahun dan saudara perempuannya Sham, yang 9 tahun—keduanya tewas bersama ibu mereka.

“Saya sedang menuruni tangga ketika serangan terjadi. Jika saya turun 30 detik lebih awal, saya akan terbunuh bersama mereka,” katanya kepada AFP, sambil menangis tersedu-sedu.

Saat itu, hari Sabtu malam, dan Ayman naik ke atap untuk memeriksa apakah tangki air sudah terisi setelah mereka akhirnya mendapat kiriman 11 hari usai pasokan dihentikan.

Israel memulai kampanye pengeboman intensif di Gaza setelah militan Hamas menyerbu negara Yahudi itu pada 7 Oktober, menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Sejak itu, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan lebih dari 5.000 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam pengeboman Israel, di antaranya 2.000 anak-anak.

“Mereka memasukkan tubuh anak saya yang hancur ke dalam tas biru. Jenazah Syam terbakar habis,” kata Ayman dengan suaranya yang terisak-isak.

“Tanggal 21 Oktober adalah hari ulang tahun Syam dan Adam dan menjadi hari kematian mereka. Ini akan menjadi hari yang sangat sulit bagi saya setiap tahunnya,” katanya

“Bayi itu berada dalam kondisi sangat serius ketika dia dibawa ke sini dan segera dipasang ventilator,” kata kepala keadaan darurat rumah sakit, Mohammad Salameh, kepada AFP.

“Tetapi prognosis awalnya tidak bagus karena otaknya kekurangan oksigen antara saat ibunya meninggal dan saat dia dilahirkan,” katanya.

“Kemungkinan besar dia akan menderita dampak permanen.”

Berdiri di depan inkubator putri kecilnya, Ayman menangis ketika seorang dokter mencoba menghiburnya.

Label nama di inkubator berbunyi: “Bayi syahid Dareen Abu Shamalah” dengan tanggal lahir 21 Oktober—tanggal yang sama dengan tanggal lahir kedua anaknya yang lain, yang meninggal bersama ibu mereka.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2288 seconds (0.1#10.140)