Amnesty: Penutupan Al Jazeera Tanda Israel Anti-Kritik

Selasa, 08 Agustus 2017 - 16:45 WIB
Amnesty: Penutupan Al Jazeera Tanda Israel Anti-Kritik
Amnesty: Penutupan Al Jazeera Tanda Israel Anti-Kritik
A A A
TEL AVIV - Amnesty Internasional menyatakan, keputusan Israel untuk menutup kantor berita Al Jazeera, dan melarang wartawan Al Jazeera untuk meliput di wilayah Israel dan pendudukan adalah tanda Israel sangat anti terhadap kritik.
"Keputusan Israel untuk menutup operasi Al Jazeera di Yerusalem mengirimkan pesan mengerikan bahwa pihak berwenang Israel tidak akan mentolerir cakupan kritis," kata Wakil Direktur Timur Tengah dan Afrika Utara Amnesty, Magdalena Mughrabi.
"Ini adalah serangan yang kurang ajar terhadap kebebasan media di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (8/8).
Amnesty kemudian mengatakan, Israel bergabung dengan sejumlah negara lain di kawasan ini, termasuk Arab Saudi, yang telah meminta penutupan saluran tersebut setelah terjadi perselisihan antara negara-negara Teluk dan Qatar.
Organisasi itu kemudian meminta Israel untuk menghentikan upaya membungkam media kritis. "Semua wartawan harus bebas melaksanakan pekerjaan mereka tanpa menghadapi pelecehan atau intimidasi. Langkah Israel adalah "tindakan keras yang menekan kebebasan berekspresi," ungkapnya.
Kritik tajam tersebut terjadi sehari setelah Ayoub Kara, Menteri Komunikasi Israel, mengusulkan penutupan kantor Al Jazeera di Yerusalem, mencabut kredensial pers dari wartawan Arab dan Inggris di sana, dan mematikan transmisi satelit Al Jazeera.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4974 seconds (0.1#10.140)