Kesal TikTok Dilarang, Media China Sebut AS Negara Jahat

Selasa, 04 Agustus 2020 - 16:32 WIB
loading...
A A A
Menurut China Daily, komentar ini sama saja dengan mengundang pembeli potensial AS untuk berpartisipasi dalam 'mencuri' teknologi China yang disetujui secara resmi.

Dalam sebuah editorial yang diterbitkan pada hari Minggu, surat kabar itu menyatakan bahwa China dapat membalas tindakan tersebut.

"Tetapi China tidak akan menerima 'pencurian' perusahaan teknologi China, dan ia memiliki banyak cara untuk merespons jika pemerintah melakukan penghancuran dan perebutan yang direncanakan," kata China Daily.

Artikel itu tidak menguraikan cara bagaiman Beijing dapat merespons.

Langkah AS melawan perusahaan teknologi China sedang terjadi karena ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia terus meningkat. Beberapa komentator menyebut hubungan mereka sebagai "Perang Dingin baru".

Teknologi telah menjadi bagian penting dari perselisihan antara kedua negara, dan TikTok adalah yang terbaru untuk diseret ke dalam pertarungan.

Aplikasi media sosial ini mungkin adalah satu dari sedikit perusahaan China yang berhasil di pasar Amerika. Dengan perusahaan teknologi China berkembang secara global, seorang analis baru-baru ini mengatakan kepada CNBC bahwa kisah TikTok adalah bagian dari strategi Washington untuk mendorong kembali melawan persaingan.
(ber)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
22 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
Alasan AS Hindari Perlombaan...
Alasan AS Hindari Perlombaan Senjata Nuklir Lawan Rusia dan China
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved