Warga Gaza Ungkap Horor Nyata Akibat Hujan Rudal-rudal Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Krisis kemanusiaan dengan cepat terjadi di Jalur Gaza, karena penduduk setempat kekurangan air, makanan, obat-obatan, dan listrik.
Pada saat yang sama, puluhan pesawat Angkatan Udara Israel mengubah daerah kantong tersebut menjadi reruntuhan.
Sebelumnya, Hamas menyerang Israel pada Sabtu lalu, sebagai balasan atas kekerasan rezim Zionis pada warga Palestina.
Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan Jalur Gaza membutuhkan koridor yang aman untuk pengiriman makanan dan obat-obatan.
Penduduk Jalur Gaza mengatakan kepada Sputnik bahwa penundaan bantuan internasional dapat mengubah jalur tersebut menjadi kuburan massal.
Adel Zharna adalah seorang jurnalis dari Jalur Gaza. Dia menyoroti tidak ada tempat berlindung atau perlindungan sama sekali di Gaza.
“Pada saat-saat seperti ini, pendudukan benar-benar memutus aliran listrik dan memutus akses internet dan air. Apa yang kita alami saat ini tidak dapat digambarkan. Bencana kemanusiaan, sosial dan ekonomi. Saya sedang berbicara dengan Anda dan saya tidak menjamin hidup saya satu menit pun,” ungkap dia.
Dia juga berbicara kepada komunitas internasional dengan mengatakan, “Selamatkan Gaza, kami sedang sekarat.”
Shehab Younis, seorang fotografer dan pembuat film, tinggal di kota Rafah, dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dia menggambarkan situasi kemanusiaan di sana “semakin akut”:
Pada saat yang sama, puluhan pesawat Angkatan Udara Israel mengubah daerah kantong tersebut menjadi reruntuhan.
Sebelumnya, Hamas menyerang Israel pada Sabtu lalu, sebagai balasan atas kekerasan rezim Zionis pada warga Palestina.
Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan Jalur Gaza membutuhkan koridor yang aman untuk pengiriman makanan dan obat-obatan.
Penduduk Jalur Gaza mengatakan kepada Sputnik bahwa penundaan bantuan internasional dapat mengubah jalur tersebut menjadi kuburan massal.
Tidak Dapat Digambarkan
Adel Zharna adalah seorang jurnalis dari Jalur Gaza. Dia menyoroti tidak ada tempat berlindung atau perlindungan sama sekali di Gaza.
“Pada saat-saat seperti ini, pendudukan benar-benar memutus aliran listrik dan memutus akses internet dan air. Apa yang kita alami saat ini tidak dapat digambarkan. Bencana kemanusiaan, sosial dan ekonomi. Saya sedang berbicara dengan Anda dan saya tidak menjamin hidup saya satu menit pun,” ungkap dia.
Dia juga berbicara kepada komunitas internasional dengan mengatakan, “Selamatkan Gaza, kami sedang sekarat.”
Blokade Total Gaza
Shehab Younis, seorang fotografer dan pembuat film, tinggal di kota Rafah, dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir. Dia menggambarkan situasi kemanusiaan di sana “semakin akut”: