Eks Presiden Rusia Medvedev: Hamas Gunakan Senjata yang Diberikan Barat pada Ukraina

Rabu, 11 Oktober 2023 - 13:30 WIB
loading...
Eks Presiden Rusia Medvedev:...
Mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev. Foto/REUTERS
A A A
MOSKOW - Senjata-senjata yang secara aktif dipasok oleh pendukung Kiev dari Barat ke Ukraina telah sampai ke pejuang Hamas dan sekarang “digunakan secara aktif di Israel,” menurut mantan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Dalam posting Telegram pada Senin (9/10/2023), dia menjelaskan perangkat keras militer di masa depan yang akan dipasok ke Kiev bisa berakhir di pasar gelap juga.

“Keadaan hanya akan menjadi lebih buruk dari sini,” ujar Medvedev memperingatkan, “Dunia akan perkirakan rudal, tank, dan bahkan pesawat dari Kiev segera masuk ke pasar gelap.”

Kata-katanya muncul di tengah rumor bahwa pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza telah mendapatkan persenjataan buatan Amerika Serikat (AS) sebelum menyerang Israel pada akhir pekan.

Sejauh ini belum ada bukti kuat yang mengkonfirmasi klaim tersebut. Namun, satu video yang belum diverifikasi dan beredar secara online menunjukkan seorang pejuang Palestina memperlihatkan berbagai macam barang buatan AS, termasuk peluncur granat anti-tank M136 standar, sambil berterima kasih kepada Ukraina atas senjata tersebut.



Menurut Medvedev, “pihak berwenang yang korup” di Ukraina tidak akan ragu memperdagangkan semua yang mereka terima dari pendukung mereka.

“Mereka akan mencuri segala sesuatu yang terlihat,” tuding mantan presiden Rusia tersebut, seraya menambahkan senjata-senjata Barat yang dikirim ke Ukraina akan segera memicu konflik di belahan dunia lain, sama seperti gudang senjata yang ditinggalkan Amerika di Afghanistan ketika mereka dengan tergesa-gesa menarik diri dari Kabul pada 2021.

Baca juga: Rekaman Video Mengerikan Ungkap Israel Gunakan Senjata Terlarang di Gaza

Video yang disebutkan di atas telah memicu kekhawatiran di AS, dan Perwakilan Partai Republik Marjorie Taylor Greene mengatakan pada Minggu bahwa asal muasal video tersebut harus diselidiki.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1174 seconds (0.1#10.140)