Hamas Terus Tembakkan 100 Roket dan Kirim Pejuang ke Wilayah Israel Selatan

Minggu, 08 Oktober 2023 - 21:05 WIB
loading...
Hamas Terus Tembakkan 100 Roket dan Kirim Pejuang ke Wilayah Israel Selatan
Jejak roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza menuju Israel terlihat dari Sderot, Israel selatan, pada 8 Oktober 2023. REUTERS/Ronen Zvulun
A A A
GAZA - Pejuang Hamas terus mengintensifkan serangan ke wilayah Israel yang semakin kewalahan. Itu menunjukkan bahwa Operasi Badai Al-Aqsa memang akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama.

CNN melaporkan bahwa Hamas mengatakan bahwa 100 roket telah ditembakkan ke kota Sderot di Israel selatan pada Minggu.

Layanan darurat Israel, Magen David Adom mengatakan tim mereka saat ini berada di daerah Sderot untuk memberikan perawatan kepada satu orang yang berada dalam kondisi serius setelah serangan roket.

Sementara itu, melaporkan dari Israel selatan, sekitar 10 km (6,2 mil) dari pagar Israel-Gaza, Rob Reynolds dari Al Jazeera mengatakan bahwa militer Israel belum berhasil mengusir pejuang Hamas dari beberapa kota dan desa di Israel Selatan.

“Kami juga mendengar bahwa pejuang Hamas telah disuplai kembali dan dipersenjatai kembali serta menempati tempat baru – Kibutz Magen – di Israel selatan, yang sebelumnya tidak tersentuh,” kata Reynolds.

Dia menambahkan bahwa laporan mengenai 600 orang yang terbunuh sejauh ini di Israel “akan sangat menakutkan” warga Israel. “Hal ini juga akan menjadi alasan balas dendam terhadap Gaza,” tambahnya.

Selain itu, ketika pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Hamas terus berlanjut, juru bicara Brigade al-Qassam Abu Obeida telah merilis pernyataan baru yang menyerukan orang-orang “untuk bergabung dalam pertempuran ini”.

Sementara itu, Osama Hamdan, juru bicara senior Hamas, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pemukim Israel adalah bagian dari pendudukan dan target yang sah.

Komentarnya muncul setelah kelompok hak asasi manusia seperti Amnesty International memperingatkan bahwa “warga sipil di kedua belah pihak” menanggung akibat dari “eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya”



Ketika ditanya oleh Al Jazeera mengenai masalah ini, Hamdan berkata: “Anda harus membedakan antara pemukim dan warga sipil. Pemukim menyerang warga Palestina… Kami berharap Amnesty memiliki kerendahan hati internasional untuk mengirimi kami senjata yang lebih canggih untuk menyerang tentara saja”.

Ketika ditanya apakah warga sipil di Israel selatan juga dianggap sebagai pemukim, Hamdan berkata: “Semua orang tahu ada pemukiman di sana.”

“Kami tidak sengaja menargetkan warga sipil. Kami telah menyatakan bahwa pemukim adalah bagian dari pendudukan dan bagian dari pasukan bersenjata Israel. Mereka bukan warga sipil,” tambahnya.
(ahm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1007 seconds (0.1#10.140)