Putin: Rusia Sudah Terbesar di Dunia, Tidak Mencari Lebih Banyak Wilayah
loading...
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato pada Pertemuan Tahunan ke-20 Klub Diskusi Valdai di Sochi, Rusia, 5 Oktober 2023. Foto/Sputnik/Grigory Sysoyev/REUTERS
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin menegaskan konflik dengan Ukraina tidak didorong oleh ambisi teritorial. Pernyataan itu diungkap Putin dalam pidatonya di Klub Diskusi Internasional Valdai pada Kamis (5/10/2023).
Putin menekankan Rusia sudah menjadi negara terbesar di dunia dan oleh karena itu tidak termotivasi untuk mencari lahan baru.
Dia mencatat Rusia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam mengembangkan wilayah terpencil di Siberia dan Timur Jauh.
“Ini bukan konflik teritorial dan bahkan bukan pembentukan keseimbangan geopolitik regional,” tegas Presiden Rusia.
Dia menjelaskan, “Pertanyaan ini jauh lebih luas dan mendasar. Kita berbicara tentang prinsip-prinsip tatanan dunia baru.”
Pemimpin Rusia tersebut menegaskan, “Perdamaian abadi hanya dapat terwujud ketika semua orang merasa aman dan tahu bahwa pendapat mereka dihormati.”
Baca juga: Putin: Kita Harus Membangun Dunia Baru
Di bagian lain pidatonya, Putin mengatakan Rusia bukanlah pihak yang memprakarsai konflik di Ukraina, namun justru berusaha mengakhirinya.
“Bukan kami yang mengorganisir kudeta berdarah di Kiev; bukan kami yang mengintimidasi penduduk Crimea dan Sevastopol dengan pembersihan etnis ala Nazi. Bukan kami yang mencoba memaksa Donbass untuk patuh dengan menggunakan penembakan dan pemboman. Bukan kami yang mengancam akan melakukan kekerasan terhadap mereka yang ingin berbicara dalam bahasa ibu mereka,” ujar Putin.
Dia menekankan Kiev-lah yang menggunakan tank dan artileri untuk berperang melawan Donbass.
Meskipun warga sipil dan anak-anak terbunuh di Donbass jauh terjadi sebelum Rusia melancarkan operasi militernya tahun lalu, tidak ada negara lain, terutama di Barat, yang menaruh perhatian atau menitikkan air mata terhadap hal ini, menurut Putin.
“Perang yang dimulai oleh rezim Kiev dengan dukungan aktif dan langsung dari Barat kini telah memasuki tahun kesepuluh,” ujar Putin. “Operasi militer khusus bertujuan menghentikannya.”
Pertemuan empat hari peringatan 20 tahun Klub Diskusi Valdai telah berlangsung di Sochi sejak 2 Oktober.
Berakhirnya forum ditandai dengan sesi pleno. Pesertanya meliputi para politisi, ilmuwan, dan aktivis sosial, termasuk tamu asing.
Putin menekankan Rusia sudah menjadi negara terbesar di dunia dan oleh karena itu tidak termotivasi untuk mencari lahan baru.
Dia mencatat Rusia masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam mengembangkan wilayah terpencil di Siberia dan Timur Jauh.
“Ini bukan konflik teritorial dan bahkan bukan pembentukan keseimbangan geopolitik regional,” tegas Presiden Rusia.
Dia menjelaskan, “Pertanyaan ini jauh lebih luas dan mendasar. Kita berbicara tentang prinsip-prinsip tatanan dunia baru.”
Pemimpin Rusia tersebut menegaskan, “Perdamaian abadi hanya dapat terwujud ketika semua orang merasa aman dan tahu bahwa pendapat mereka dihormati.”
Baca juga: Putin: Kita Harus Membangun Dunia Baru
Di bagian lain pidatonya, Putin mengatakan Rusia bukanlah pihak yang memprakarsai konflik di Ukraina, namun justru berusaha mengakhirinya.
“Bukan kami yang mengorganisir kudeta berdarah di Kiev; bukan kami yang mengintimidasi penduduk Crimea dan Sevastopol dengan pembersihan etnis ala Nazi. Bukan kami yang mencoba memaksa Donbass untuk patuh dengan menggunakan penembakan dan pemboman. Bukan kami yang mengancam akan melakukan kekerasan terhadap mereka yang ingin berbicara dalam bahasa ibu mereka,” ujar Putin.
Dia menekankan Kiev-lah yang menggunakan tank dan artileri untuk berperang melawan Donbass.
Meskipun warga sipil dan anak-anak terbunuh di Donbass jauh terjadi sebelum Rusia melancarkan operasi militernya tahun lalu, tidak ada negara lain, terutama di Barat, yang menaruh perhatian atau menitikkan air mata terhadap hal ini, menurut Putin.
“Perang yang dimulai oleh rezim Kiev dengan dukungan aktif dan langsung dari Barat kini telah memasuki tahun kesepuluh,” ujar Putin. “Operasi militer khusus bertujuan menghentikannya.”
Pertemuan empat hari peringatan 20 tahun Klub Diskusi Valdai telah berlangsung di Sochi sejak 2 Oktober.
Berakhirnya forum ditandai dengan sesi pleno. Pesertanya meliputi para politisi, ilmuwan, dan aktivis sosial, termasuk tamu asing.
(sya)
Lihat Juga :
