Sekjen NATO dan Seberapa Kuat Posisinya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Jenderal (Sekjen) North Atlantic Treaty Organization (NATO) merupakan ketua Dewan Atlantik Utara, organisasi pembuat keputusan tertinggi aliansi pertahanan ini.
Menurut laman resminya, NATO dibentuk oleh 12 negara dari Eropa dan Amerika Utara pada 4 April 1949.
Sejak itu, 19 negara lagi telah bergabung dengan aliansi ini melalui sembilan putaran ekspansi (pada 1952, 1955, 1982, 1999, 2004, 2009, 2017, 2020, dan 2023).
Aliansi ini memiliki Pasal 10 Perjanjian Atlantik Utara, sebuah klausul yang mengatur bagaimana negara-negara baru dapat bergabung dengan NATO. Disebutkan dalam klausul ini bahwa keanggotaan terbuka bagi negara Eropa mana pun yang mempunyai posisi untuk memajukan prinsip-prinsip Perjanjian Atlantik Utara dan berkontribusi terhadap keamanan wilayah Atlantik Utara.
Sekjen NATO sekarang ini dijabat oleh Jens Stoltenberg, mantan Perdana Menteri Norwegia. Dia menjabat sebagai Sekjen NATO sejak 2014.
Tak hanya menjadi kepala staf organisasi, seorang sekjen juga merangkap sebagai juru bicara NATO.
Sesuai tradisi, jabatan Sekjen NATO dipegang oleh warga Eropa. Ini sebagai penyeimbang pengaruh Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara pengangkat Komando Sekutu Tertinggi Eropa, pejabat militer paling senior di NATO.
Sekjen dipilih berdasarkan konsensus negara-negara anggota NATO. Tidak ada proses seleksi formal. Diplomat dari negara-negara NATO secara informal mendiskusikan masalah ini sampai seorang calon terpilih.
Sekjen NATO biasanya menjalani masa jabatan empat tahun, tetapi ia boleh diminta untuk menjabat setahun atau beberapa tahun lagi sesuai konsensus negara anggota. Hal ini pula yang terjadi pada jabatan Jens Stoltenberg.
Wewenang Sekjen NATO
Sekjen NATO adalah pemimpin tertinggi organisasi ini. Dia memimpin pertemuan tingkat tinggi dan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting dalam hal kebijakan dan operasi NATO.
Sekjen NATO berperan dalam koordinasi pembuatan kebijakan dan perencanaan strategis. Mereka bekerja sama dengan negara anggota untuk mengembangkan rencana dan strategi yang sesuai dengan tujuan dan misi NATO.
Sekjen NATO memiliki peran penting dalam mengelola operasi militer yang dilakukan oleh NATO. Dia bekerja sama dengan Komite Militer dan Sekretarisat NATO untuk memastikan bahwa operasi tersebut berjalan sesuai rencana.
Sekjen NATO berperan dalam diplomasi internasional untuk mempromosikan kepentingan NATO dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara mitra dan pihak terkait lainnya.
Sekjen NATO memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan dengan negara-negara mitra, seperti mitra global dan organisasi internasional lainnya.
Sekjen NATO bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen organisasi, termasuk pengelolaan anggaran dan sumber daya, serta personel yang bekerja di Sekretariat NATO.
Menurut laman resminya, NATO dibentuk oleh 12 negara dari Eropa dan Amerika Utara pada 4 April 1949.
Sejak itu, 19 negara lagi telah bergabung dengan aliansi ini melalui sembilan putaran ekspansi (pada 1952, 1955, 1982, 1999, 2004, 2009, 2017, 2020, dan 2023).
Aliansi ini memiliki Pasal 10 Perjanjian Atlantik Utara, sebuah klausul yang mengatur bagaimana negara-negara baru dapat bergabung dengan NATO. Disebutkan dalam klausul ini bahwa keanggotaan terbuka bagi negara Eropa mana pun yang mempunyai posisi untuk memajukan prinsip-prinsip Perjanjian Atlantik Utara dan berkontribusi terhadap keamanan wilayah Atlantik Utara.
Kuatnya Posisi Sekjen NATO
Sekjen NATO sekarang ini dijabat oleh Jens Stoltenberg, mantan Perdana Menteri Norwegia. Dia menjabat sebagai Sekjen NATO sejak 2014.
Tak hanya menjadi kepala staf organisasi, seorang sekjen juga merangkap sebagai juru bicara NATO.
Sesuai tradisi, jabatan Sekjen NATO dipegang oleh warga Eropa. Ini sebagai penyeimbang pengaruh Amerika Serikat (AS) yang merupakan negara pengangkat Komando Sekutu Tertinggi Eropa, pejabat militer paling senior di NATO.
Sekjen dipilih berdasarkan konsensus negara-negara anggota NATO. Tidak ada proses seleksi formal. Diplomat dari negara-negara NATO secara informal mendiskusikan masalah ini sampai seorang calon terpilih.
Sekjen NATO biasanya menjalani masa jabatan empat tahun, tetapi ia boleh diminta untuk menjabat setahun atau beberapa tahun lagi sesuai konsensus negara anggota. Hal ini pula yang terjadi pada jabatan Jens Stoltenberg.
Wewenang Sekjen NATO
1. Pimpinan Organisasi
Sekjen NATO adalah pemimpin tertinggi organisasi ini. Dia memimpin pertemuan tingkat tinggi dan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan penting dalam hal kebijakan dan operasi NATO.
2. Koordinator Kebijakan dan Perencanaan
Sekjen NATO berperan dalam koordinasi pembuatan kebijakan dan perencanaan strategis. Mereka bekerja sama dengan negara anggota untuk mengembangkan rencana dan strategi yang sesuai dengan tujuan dan misi NATO.
3. Pengelola Operasi Militer
Sekjen NATO memiliki peran penting dalam mengelola operasi militer yang dilakukan oleh NATO. Dia bekerja sama dengan Komite Militer dan Sekretarisat NATO untuk memastikan bahwa operasi tersebut berjalan sesuai rencana.
4. Diplomasi
Sekjen NATO berperan dalam diplomasi internasional untuk mempromosikan kepentingan NATO dan menjaga hubungan baik dengan negara-negara mitra dan pihak terkait lainnya.
5. Jalin Hubungan dengan Mitra
Sekjen NATO memainkan peran penting dalam membangun dan memelihara hubungan dengan negara-negara mitra, seperti mitra global dan organisasi internasional lainnya.
6. Administrasi dan Manajemen
Sekjen NATO bertanggung jawab atas administrasi dan manajemen organisasi, termasuk pengelolaan anggaran dan sumber daya, serta personel yang bekerja di Sekretariat NATO.
(mas)