China: AS Adalah Kerajaan Kebohongan yang Sebenarnya

Minggu, 01 Oktober 2023 - 14:47 WIB
loading...
China: AS Adalah Kerajaan...
China mencap Amerika Serikat sebagai kerajaan kebohongan yang sebenarnya. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - Pemerintah China mengatakan Amerika Serikat (AS) adalah "kerajaan kebohongan yang sebenarnya”.

Pernyataan itu disampaikan Kementerian Luar Negeri China pada hari Sabtu (30/9/2023) dengan mengecam Departemen Luar Negeri AS yang menuduh Beijing menghabiskan miliran dolar setiap tahunnya untuk upaya manipulasi informasi.

“Beberapa orang di AS mungkin berpikir bahwa mereka dapat menang dalam perang informasi selama mereka menghasilkan cukup banyak kebohongan. Namun masyarakat dunia tidak buta,” kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan.

"Semakin banyak orang di dunia yang melihat upaya buruk Amerika untuk melanggengkan supremasinya dengan kebohongan," lanjut pernyataan tersebut.



AS, lanjut kementerian itu, memiliki sejarah panjang manipulasi dan kampanye disinformasi, dari awal Perang Dingin hingga saat ini.

“Dari Operasi Mockingbird, yang menyuap dan memanipulasi media berita untuk tujuan propaganda di era Perang Dingin, hingga sebotol bubuk putih dan video 'White Helmet' yang direkayasa—yang dikutip sebagai bukti melancarkan perang agresi di Irak dan Suriah pada awal abad ini, dan kemudian kebohongan besar yang dibuat untuk mencoreng kebijakan China di Xinjiang, fakta telah berulang kali membuktikan bahwa AS adalah 'kerajaan kebohongan',” imbuh Kementerian Luar Negeri China, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (1/10/2023).

“Laporan Departemen Luar Negeri AS itu sendiri merupakan disinformasi, karena laporan tersebut salah menggambarkan fakta dan kebenaran.”

Laporan tersebut dirilis oleh Pusat Keterlibatan Global Departemen Luar Negeri AS pada hari Kamis. Laporan tersebut menuduh bahwa Beijing telah menghabiskan miliaran dolar setiap tahunnya untuk melakukan kampanye misinformasi yang rumit di seluruh dunia, sambil menggunakan “metode yang menipu dan memaksa” untuk membentuk agenda informasi global.

“Beijing menggunakan informasi palsu atau bias untuk mempromosikan pandangan positif terhadap RRC [Republik Rakyat China] dan Partai Komunis China (PKC). Pada saat yang sama, RRC menyembunyikan informasi penting yang bertentangan dengan narasi yang diinginkan mengenai isu-isu seperti Taiwan, praktik hak asasi manusianya, Laut China Selatan, perekonomian domestiknya, dan keterlibatan ekonomi internasional,” bunyi laporan tersebut.

Namun, klaim laporan itu, dugaan upaya Beijing hanya berdampak kecil di seluruh dunia, dan China telah mengalami “kemunduran besar” ketika mencoba menargetkan negara-negara demokratis.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
PSI Yakin Ada Alasan...
PSI Yakin Ada Alasan Kuat di Balik Penundaan Pengangkatan CPNS dan PPPK
Mobil Dinas Dipakai...
Mobil Dinas Dipakai Mudik Lebaran, Ini Sanksinya
Kisah Hikmah : Nilai...
Kisah Hikmah : Nilai Umur Manusia di Bulan Ramadan
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
18 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
56 menit yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
2 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
7 Masjid Tua di Jakarta...
7 Masjid Tua di Jakarta yang Ikonik dan Sarat Sejarah Islam
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved