Polisi Inggris Mengaku Tangkap Tokoh Kunci Teror Manchester

LONDON - Polisi Inggris telah menahan sebagian besar anggota jaringan di balik bom bunuh diri di Manchester minggu ini. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan akan lebih banyak penangkapan terjadi.

Perwira kontra terorisme kepolisian Inggris, Mark Rowley mengatakan, kemajuan besar telah terjadi dalam penyelidikan terhdap Salman Abedi pelaku bom bunuh diri di sebuah konser musik pop di Manchester. Aksi Abedi menewaskan 22 orang, tujuh diantaranya anak-anak.

"Mereka sangat penting, penangkapan ini. Kami sangat senang kami bisa menangkap beberapa tokoh kunci yang kami khawatirkan. Tapi seperti yang saya katakan masih ada lagi yang harus dilakukan," kata Rowley seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (27/5/2017).

Sejak serangan tersebut, polisi bersenjata yang didukung oleh tentara telah berpatroli di kota dan kereta api. Menteri Dalam Negeri Amber Rudd mengatakan bahwa risiko ancaman resmi tetap pada level tertinggi, "kritis", yang berarti serangan lain diperkirakan akan segera terjadi.

Rumah sakit sudah diperingatkan untuk siap. Namun, Menteri Keamanan Ben Wallace mengatakan bahwa tidak ada bukti adanya ancaman spesifik pada liburan akhir pekan Inggris, saat acara besar yang akan berlangsung termasuk final Piala FA sepak bola pada Sabtu di London, di mana perwira bersenjata tambahan akan bertugas.

Sembilan orang ditahan oleh polisi menyusul pemboman di konser Ariana Grande, termasuk seorang pria yang ditangkap pada hari Jumat malam. Dua orang lagi yang ditangkap awal pekan ini telah dibebaskan.

Surat kabar The Guardian, tanpa mengutip sumber, mengatakan bahwa tiga dari 10 orang yang ditangkap sejauh ini adalah saudara laki-laki yang diyakini sebagai sepupu Abedi. Ayah Abedi dan dua saudara laki-laki juga ditangkap di Inggris dan di Libya.