Panglima Militer AS: Balon Mata-mata China Tidak Memata-matai

Senin, 18 September 2023 - 15:54 WIB
loading...
Panglima Militer AS:...
Seorang pilot U-2 Angkatan Udara AS melihat ke bawah ke arah balon pengintai China yang melayang di atas benua tengah Amerika Serikat pada 3 Februari 2023 sebelum kemudian ditembak jatuh Angkatan Udara di lepas pantai Carolina Selatan. Foto/Angkatan Udara
A A A
WASHINGTON - Apa yang disebut “balon mata-mata” China yang ditembak jatuh di lepas pantai timur Amerika Serikat (AS) pada Februari tidak benar-benar mengumpulkan data intelijen apa pun.

Pengakuan itu diungkap Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley kepada CBS News pada Minggu (17/9/2023). Beijing bersikeras sejak awal bahwa balon tersebut bukanlah pesawat pengintai.

“Komunitas intelijen, penilaian mereka, dan ini merupakan penilaian yang sangat rahasia, adalah bahwa tidak ada pengumpulan intelijen yang dilakukan oleh balon tersebut,” ujar Milley kepada stasiun televisi Amerika.

Balon tersebut muncul di langit Alaska pada Januari, sebelum melayang ke selatan dan melintasi Amerika Serikat.

Penerbangan ketinggiannya akhirnya berakhir ketika ditembak jatuh di lepas pantai Carolina Selatan pada awal Februari.

Sepanjang perjalanannya dan berbulan-bulan setelahnya, para pejabat AS mengklaim balon tersebut dikirim ke seluruh AS untuk mengumpulkan informasi intelijen bagi Beijing.

Pada April, pejabat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan kepada NBC News bahwa, “Balon tersebut melakukan beberapa lintasan di atas situs militer AS untuk mencegat komunikasi elektronik, sebelum meningkatkan kecepatannya dalam upaya mengeluarkannya dari wilayah udara AS secepat mungkin.”



Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyebut pemerintah China “tidak dapat diterima dan tidak bertanggung jawab” karena menerbangkan balon tersebut di atas wilayah AS, dan membatalkan rencana kunjungan ke Beijing sebagai tanggapannya.

China bersikukuh balon tersebut adalah pesawat sipil yang terbang keluar jalur, penjelasan yang kini diakui Milley adalah mungkin.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5701 seconds (0.1#10.140)