Korut Beri Bantuan Senjata ke Rusia, Jendral AS Santai

Minggu, 17 September 2023 - 08:22 WIB
loading...
Korut Beri Bantuan Senjata ke Rusia, Jendral AS Santai
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korut Kim Jong-un. Foto/Market Watch
A A A
OSLO - Korea Utara (Korut) mungkin bisa meningkatkan pasokan amunisi artileri Rusia untuk perang di Ukraina , tapi hal itu sepertinya tidak akan membuat perbedaan besar. Hal itu diungkapkan Jenderal Amerika Serikat (AS), Mark Milley.

Hal itu diungkapkan Ketua Kepala Staf Gabungan AS saat tiba di Norwegia untuk menghadiri pertemuan NATO yang dimulai hari Sabtu dan sebagian akan fokus pada konflik tersebut.

Jenderal Angkatan Darat AS itu mengatakan pertemuan antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Rusia Vladimir Putin mungkin akan menyebabkan Korut menyediakan peluru artileri 152 mm era Soviet ke Moskow. Namun dia mengatakan belum jelas berapa banyak atau seberapa cepat.

“Apakah akan ada perbedaan yang besar? Saya skeptis terhadap hal itu,” kata Milley kepada wartawan yang ikut bersamanya seperti dikutip dari Al Arabiya, Minggu (17/9/2023).

Dia mengatakan bahwa meskipun dia tidak ingin terlalu meremehkan bantuan senjata: “Saya ragu hal itu akan (menjadi faktor) menentukan.”



Pemerintah asing dan para ahli berspekulasi bahwa Kim Jong-un kemungkinan akan memasok amunisi ke Rusia dengan imbalan menerima senjata atau teknologi canggih dari Rusia.

Milley dan para kepala pertahanan dari negara-negara NATO akan bertemu di kawasan ski Holmenkollen di tepi Oslo selama beberapa hari ke depan untuk membahas dukungan bagi Ukraina dan masalah pertahanan regional lainnya.

Dari Oslo, Milley akan menghadiri pertemuan bulanan Kelompok Kontak Pertahanan Ukraina di Jerman pada hari Selasa. Kelompok tersebut, yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, adalah forum internasional utama untuk menggalang dukungan militer bagi Ukraina.

Pertemuan NATO terjadi ketika pasukan Ukraina mengalami kemajuan yang lambat dalam menerobos garis pertempuran Rusia dalam serangan balasan yang tidak bergerak secepat atau sebaik yang diharapkan. Para pemimpin Kiev sedang melobi pengembangan senjata canggih baru, termasuk rudal jarak jauh.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1708 seconds (0.1#10.140)