Korut Luncurkan Kapal Selam Serangan Nuklir, Korsel Anggap Bualan
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) mengumumkan bahwa Pyongyang telah meluncurkan kapal selam serangan nuklir taktis untuk pertama kalinya pada Rabu. Namun, Korea Selatan (Korsel) menganggap pengumuman itu sebagai bualan semata.
Media pemerintah Korut, KCNA, pada Jumat melaporkan bahwa kapal selam untuk serangan nuklir taktis itu diluncurkan dalam sebuah upacara militer di kota pelabuhan Sinpo. Kapal ini diklaim mampu membawa 10 misil berhulu ledak nuklir.
Militer Korsel pada Sabtu (9/9/2023) menegaskan bahwa kapal selam baru Korut—sebuah kapal selam modifikasi yang sudah ada dan diklaim mampu membawa senjata nuklir serta melakukan perjalanan lebih jauh dibandingkan serangan bawah air Korut lainnya—hanyalah sebuah “penipuan atau hal yang berlebihan".
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan Korea Utara perlu melakukan perubahan mendasar pada kapal aslinya untuk mengakomodasi sistem peluncuran rudal baru. "Selain itu, kemunculan kapal selam baru menunjukkan bahwa kapal tersebut tidak dapat dioperasikan secara normal,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.
“Ada tanda-tanda penipuan atau hal yang berlebihan,” lanjut JCS, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Upacara commissioning kapal selam baru Korut diadakan pada hari Rabu di Sinpo, tempat Korea Utara menjalankan galangan kapal besar yang mengembangkan kapal selam. Acara tersebut dihadiri oleh diktator Kim Jong-un.
Dalam pidatonya pada upacara peluncuran kapal dan inspeksi di atas kapal pada hari Kamis, Kim Jong-un menyatakan kepuasannya bahwa negaranya telah memperoleh kapal selam serangan nuklirnya sendiri.
Kim Jong-un juga menegaskan bahwa kapal selam tersebut, yang diberi nama “Pahlawan Kim Kun Ok", akan menakutkan bagi musuh-musuhnya karena negara tersebut bermaksud untuk meluncurkan kapal selam bertenaga nuklir tambahan di masa depan.
“Kapal selam serangan nuklir, yang selama beberapa dekade merupakan simbol agresi terhadap republik kita, kini telah menjadi simbol kekuatan revolusioner kita untuk menimbulkan ketakutan di hati musuh-musuh kita yang keji,” tulis KCNA mengutip ucapan Kim Jong-un.
Media pemerintah Korut, KCNA, pada Jumat melaporkan bahwa kapal selam untuk serangan nuklir taktis itu diluncurkan dalam sebuah upacara militer di kota pelabuhan Sinpo. Kapal ini diklaim mampu membawa 10 misil berhulu ledak nuklir.
Militer Korsel pada Sabtu (9/9/2023) menegaskan bahwa kapal selam baru Korut—sebuah kapal selam modifikasi yang sudah ada dan diklaim mampu membawa senjata nuklir serta melakukan perjalanan lebih jauh dibandingkan serangan bawah air Korut lainnya—hanyalah sebuah “penipuan atau hal yang berlebihan".
Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan Korea Utara perlu melakukan perubahan mendasar pada kapal aslinya untuk mengakomodasi sistem peluncuran rudal baru. "Selain itu, kemunculan kapal selam baru menunjukkan bahwa kapal tersebut tidak dapat dioperasikan secara normal,” kata JCS dalam sebuah pernyataan.
“Ada tanda-tanda penipuan atau hal yang berlebihan,” lanjut JCS, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Upacara commissioning kapal selam baru Korut diadakan pada hari Rabu di Sinpo, tempat Korea Utara menjalankan galangan kapal besar yang mengembangkan kapal selam. Acara tersebut dihadiri oleh diktator Kim Jong-un.
Dalam pidatonya pada upacara peluncuran kapal dan inspeksi di atas kapal pada hari Kamis, Kim Jong-un menyatakan kepuasannya bahwa negaranya telah memperoleh kapal selam serangan nuklirnya sendiri.
Kim Jong-un juga menegaskan bahwa kapal selam tersebut, yang diberi nama “Pahlawan Kim Kun Ok", akan menakutkan bagi musuh-musuhnya karena negara tersebut bermaksud untuk meluncurkan kapal selam bertenaga nuklir tambahan di masa depan.
“Kapal selam serangan nuklir, yang selama beberapa dekade merupakan simbol agresi terhadap republik kita, kini telah menjadi simbol kekuatan revolusioner kita untuk menimbulkan ketakutan di hati musuh-musuh kita yang keji,” tulis KCNA mengutip ucapan Kim Jong-un.