Oposisi: Darah Para Demonstran ada di Tangan Netanyahu
loading...

Pemimpin oposisi Israel, Yair Lapid menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memimpin negara itu ke dalam perang saudara. Foto/REUTERS
A
A
A
TEL AVIV - Pemimpin oposisi Israel , Yair Lapid menuduh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memimpin negara itu ke dalam perang saudara. Hal ini sehubungan dengan adanya kekerasan dalam aksi demonstrasi di Tel Aviv.
"Kekerasan dan darah yang tumpah kemarin di Tel Aviv ada di tangan Bibi dan utusannya," kata Lapid dalam sebuah pernyataan, merujuk pada Netanyahu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (30/7/2020).
( Baca juga: Sultan Abdul Hamid II Tolak Rayuan Zionis Kuasai Bumi Palestina )
Lapid, yang memimpin partai Yesh Atid, memperingatkan bahwa provokasi terhadap demonstran dapat menyeret Israel ke dalam perang saudara dan dia mengkritik kegagalan Netanyahu untuk menjelaskan serangan terhadap demonstran.
“Siapa pun yang menabur hasutan akan menerima darah. Menyerukan demonstran untuk menyebarkan penyakit, dan menghasut terhadap warga sipil yang memprotes, memimpin Israel ke dalam perang saudara," ujarnya.
"Kami berada di malam tanggal 9 Av dan masalah kami adalah bahwa salah satu pembenci terbesar di Israel duduk di Kantor Perdana Menteri,” sambungnya.
( Baca juga: Perlakuan Buruk Israel: Hancurkan 40 Masjid, 17 Lainnya Diubah Jadi Bar )
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz juga mengatakan para penyerang demonstran harus ditangkap dan dihukum. "Tidak ada yang akan membungkam protes di Israel selama kita di sini," katanya di Twitter.
"Kekerasan dan darah yang tumpah kemarin di Tel Aviv ada di tangan Bibi dan utusannya," kata Lapid dalam sebuah pernyataan, merujuk pada Netanyahu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Kamis (30/7/2020).
( Baca juga: Sultan Abdul Hamid II Tolak Rayuan Zionis Kuasai Bumi Palestina )
Lapid, yang memimpin partai Yesh Atid, memperingatkan bahwa provokasi terhadap demonstran dapat menyeret Israel ke dalam perang saudara dan dia mengkritik kegagalan Netanyahu untuk menjelaskan serangan terhadap demonstran.
“Siapa pun yang menabur hasutan akan menerima darah. Menyerukan demonstran untuk menyebarkan penyakit, dan menghasut terhadap warga sipil yang memprotes, memimpin Israel ke dalam perang saudara," ujarnya.
"Kami berada di malam tanggal 9 Av dan masalah kami adalah bahwa salah satu pembenci terbesar di Israel duduk di Kantor Perdana Menteri,” sambungnya.
( Baca juga: Perlakuan Buruk Israel: Hancurkan 40 Masjid, 17 Lainnya Diubah Jadi Bar )
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz juga mengatakan para penyerang demonstran harus ditangkap dan dihukum. "Tidak ada yang akan membungkam protes di Israel selama kita di sini," katanya di Twitter.
(esn)
Lihat Juga :