Tonton Drone Rusia Tak Tertandingi Hancurkan Pasukan Ukraina
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kendaraan udara tak berawak (UAV) Rusia selalu memusingkan militer Ukraina di tengah serangan balasan Kiev yang gagal.
“Militer memberi tahu saya tentang masalah yang ditimbulkan oleh kendaraan udara tak berawak Rusia, termasuk drone serangan Lancet dan drone pengintai Orlan. Ancaman ini tidak boleh diabaikan. Saya mencatat informasi ini," tulis kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram.
Dia menambahkan prajurit Ukraina telah mengeluh kepada Presiden Volodymyr Zelensky tentang drone Rusia selama pertemuan pada Selasa (15/8/2023).
“Drone Lancet digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, dan stasiun radar, sedangkan UAV Orlan mendeteksi posisi Ukraina dan menyesuaikan tembakan,” ungkap Yermak.
Pakar Ukraina telah meneliti drone ini, menurut ajudan Zelensky itu, berbagi informasi tentang komponen elektronik mereka dengan donor Barat untuk perang proksi NATO yang sedang berlangsung melawan Rusia.
“Ukraina telah menjatuhkan sanksi terhadap Alexander Zakharov, pemilik dan perancang ZALA Aero Group (anak perusahaan Kalashnikov Concern yang berbasis di Izhevsk) yang memproduksi UAV,” ungkap kepala kantor Zelensky. Dia menambahkan Kiev akan mendorong sanksi Barat terhadap Zakharov.
Selama berbulan-bulan, Lancet loitering munition/drone serangan kamikaze telah mendatangkan malapetaka pada pasukan Ukraina. Kiev mencoba melakukan serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan, tetapi gagal secara spektakuler.
Drone sayap X Lancet memiliki jangkauan terbang antara 40 dan 70 kilometer, waktu ketahanan sekitar satu jam, dan muatan senjata antara tiga dan lima kilogram.
Drone Lancet-1 dan Lancet-3 loitering munition/kamikaze mampu melakukan pengintaian, dan kemudian melayang di udara, menunggu saat untuk menyerang target yang terdeteksi, menurut situs web Rostec.
“Militer memberi tahu saya tentang masalah yang ditimbulkan oleh kendaraan udara tak berawak Rusia, termasuk drone serangan Lancet dan drone pengintai Orlan. Ancaman ini tidak boleh diabaikan. Saya mencatat informasi ini," tulis kepala kantor kepresidenan Ukraina, Andriy Yermak, di Telegram.
Dia menambahkan prajurit Ukraina telah mengeluh kepada Presiden Volodymyr Zelensky tentang drone Rusia selama pertemuan pada Selasa (15/8/2023).
“Drone Lancet digunakan untuk melawan kendaraan lapis baja, sistem pertahanan udara, dan stasiun radar, sedangkan UAV Orlan mendeteksi posisi Ukraina dan menyesuaikan tembakan,” ungkap Yermak.
Pakar Ukraina telah meneliti drone ini, menurut ajudan Zelensky itu, berbagi informasi tentang komponen elektronik mereka dengan donor Barat untuk perang proksi NATO yang sedang berlangsung melawan Rusia.
“Ukraina telah menjatuhkan sanksi terhadap Alexander Zakharov, pemilik dan perancang ZALA Aero Group (anak perusahaan Kalashnikov Concern yang berbasis di Izhevsk) yang memproduksi UAV,” ungkap kepala kantor Zelensky. Dia menambahkan Kiev akan mendorong sanksi Barat terhadap Zakharov.
Selama berbulan-bulan, Lancet loitering munition/drone serangan kamikaze telah mendatangkan malapetaka pada pasukan Ukraina. Kiev mencoba melakukan serangan balasan yang banyak digembar-gemborkan, tetapi gagal secara spektakuler.
Drone sayap X Lancet memiliki jangkauan terbang antara 40 dan 70 kilometer, waktu ketahanan sekitar satu jam, dan muatan senjata antara tiga dan lima kilogram.
Drone Lancet-1 dan Lancet-3 loitering munition/kamikaze mampu melakukan pengintaian, dan kemudian melayang di udara, menunggu saat untuk menyerang target yang terdeteksi, menurut situs web Rostec.