Menhan Rusia: Dominasi Militer AS Sudah Berakhir

Rabu, 16 Agustus 2023 - 05:35 WIB
loading...
Menhan Rusia: Dominasi...
Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu menyatakan militer Barat tidak lagi memiliki kekuatan global. Foto/RIA Novosti
A A A
MOSKOW - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Sergey Shoigu mengklaim bahwa negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Latin telah melihat peran mereka di arena global meningkat karena dominasi militer Barat mulai berkurang.

Itu disampaikan Shoigu, yang berbicara pada Konferensi Keamanan Internasional ke-21 di Moskow pada Selasa (15/8/2023).

Shoigu berpendapat bahwa operasi militer Rusia di Ukraina telah “mengakhiri dominasi kolektif Barat di bidang militer,” dan mendukung gerakan anti-kolonial di seluruh dunia.

“Sama seperti kekalahan fasisme oleh Tentara Merah di Eropa pada abad terakhir memberikan dorongan yang kuat untuk gerakan anti-kolonial di seluruh dunia, kekalahan neo-fasis Ukraina yang didukung oleh Barat akan menjadi faktor dalam melawan neo-kolonialisme modern,” kata Shoigu, dilansir RT.



Memperhatikan bahwa Rusia saat ini berperang “bukan hanya angkatan bersenjata Ukraina, tetapi seluruh kolektif Barat,” kata Shoigu. Dia mengakui penambahan beberapa negara dari kawasan Asia-Pasifik ke jajaran blok anti-Rusia.

Namun, Rusia telah menghilangkan banyak mitos tentang keunggulan standar militer Barat dalam konfrontasinya dengan pasukan Kiev, yang telah dilengkapi dengan persenjataan asing bernilai miliaran dolar, klaim Shoigu. "Jelas bahwa penggunaan senjata Barat dan taktik serta pelatihan NATO yang dianggap canggih tidak dapat memastikan keunggulan di medan perang,” tambah Shoigu.

Dia juga mengklaim bahwa penasihat luar negeri Kiev pada dasarnya menggunakan konflik Ukraina sebagai tempat uji coba berbagai strategi militer yang melibatkan senjata Barat. Sementara Presiden Vladimir Zelensky memasok tenaga untuk eksperimen ini. Shoigu mengatakan kerugian di antara personel militer Ukraina diabaikan oleh pendukung Barat Ukraina.



Shoigu juga mengklaim bahwa sumber daya militer Ukraina hampir seluruhnya habis. Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya telah melaporkan bahwa sejak meluncurkan operasi balasan mereka pada awal Juni, pasukan Ukraina telah kehilangan sekitar 43.000 tentara serta hampir 5.000 alat berat, termasuk puluhan tank Barat dan kendaraan tempur.

Shoigu menyarankan bahwa AS menggunakan konflik Ukraina untuk melapisi kantong industri pertahanannya dengan memaksa mitranya di Eropa untuk mendapatkan produk baru untuk menggantikan produk yang telah mereka kirim ke Kiev.
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1835 seconds (0.1#10.140)