Kecam Kebijakan Presiden AS, Trump: Biden Menjadi Gila!

Jum'at, 11 Agustus 2023 - 06:45 WIB
loading...
Kecam Kebijakan Presiden...
Presiden AS Joe Biden. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam penggantinya Joe Biden sebagai orang gila dan tidak kompeten secara bersamaan dalam kata-kata kasar di platform Truth Social miliknya pada Kamis (10/8/2023).

Trump menyatakan kebijakan politisi Partai Demokrat itu hampir menghancurkan negara.

“Apa yang dilakukan Joe Biden yang Bengkok, yang tidak dapat merangkai dua kalimat bersama-sama, telah dilakukan untuk Negara kita yang dulu hebat melalui BENCANA Perbatasan Terbukanya, mungkin akan menjadi kesalahan terbesar dan paling merusak yang pernah dibuat dalam SEJARAH AS,” tulis Trump yang ingin kembali maju sebagai calon presiden dari Partai Republik itu.

Trump bersikeras, "INVASI HARUS BERHENTI SEGERA."

“Negara kita sedang dihancurkan oleh seorang pria dengan pikiran, ide, dan IQ anak kelas satu,” tegas Trump dengan huruf kapital semua.

Tembakan hinaan kedua menyusul terhadap Biden. "Tidak hanya bodoh dan tidak kompeten ... dia telah menjadi MAD, orang Gila yang mengoceh," papar mantan presiden itu.

Trump menyebut berbagai kebijakan Biden, "Lingkungan yang mengerikan dan mengancam negara, perbatasan terbuka & kebijakan senjataisasi DOJ/FBI."



Biden telah memimpin banjir migrasi yang belum pernah terjadi sebelumnya ke AS sejak membalikkan banyak kebijakan imigrasi khas Trump.

Lebih dari 7 juta orang asing ilegal tiba di AS sejak pelantikan Biden pada tahun 2021, menurut Federasi Reformasi Imigrasi Amerika.

Trump mengaku tidak bersalah pada Kamis atas dakwaan putaran terbaru yang diajukan kantor jaksa penuntut khusus Jack Smith terkait dugaan penanganan materi rahasia yang tidak tepat, di atas lusinan tuduhan kejahatan yang sudah dia hadapi.

Dia menuduh Biden dan Departemen Kehakimannya mempelopori "perburuan penyihir" terhadapnya yang dimotivasi kebencian pribadi dan keinginan membatalkan peluangnya dalam pemilu 2024.

Awal pekan ini, Trump mengatakan kepada hadirin di Alabama bahwa dia akan menunjuk jaksa khusus untuk menyelidiki "keluarga kriminal Biden" pada hari pertamanya menjabat jika dia mendapatkan kembali Gedung Putih.

Terlepas dari masalah hukum yang melanda Trump, dia dan Biden akan menghadapi persaingan ketat jika pertandingan ulang pemungutan suara tahun 2020 diadakan hari ini, dengan jajak pendapat New York Times/Siena College yang dirilis minggu lalu menemukan 43% responden mendukung setiap kandidat.

Keduanya terus mengungguli saingan mereka dalam jajak pendapat utama masing-masing, bahkan ketika para pemilih menilai ketidaksukaan mereka secara signifikan lebih tinggi daripada kesukaan mereka dalam jajak pendapat Economist-YouGov awal pekan ini.

Sementara dakwaan Trump tampaknya menggembleng para pendukungnya, peringkat persetujuan Biden terus merana di rekor terendah, menurut jajak pendapat IBD/TIPP yang diterbitkan pekan ini.

Hanya 38% orang Amerika mengatakan mereka menyetujui kinerja petahana, dan bahkan di antara partainya sendiri, dukungannya tertinggal di 65%.

Responden mengutip kekhawatiran tentang inflasi, pertumbuhan upah yang lamban atau tidak ada, dan harga gas yang melonjak untuk menjelaskan peringkat mereka.

Jajak pendapat yang dilakukan pada bulan Mei menemukan hampir dua pertiga responden menganggap Biden tidak sehat secara mental untuk menjalani masa jabatan kedua.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jenderal Senior Rusia...
Jenderal Senior Rusia Dihabisi dengan Bom Mobil, Trump: Ini Masalah Besar!
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang 5.000 Ton Bersenjata Paling Kuat, Kim Jong-un Bicara Nuklir
AS Butuh Rp15.919 Triliun...
AS Butuh Rp15.919 Triliun untuk Memodernisasi Senjata Nuklirnya
Trump dan Zelensky Bertemu...
Trump dan Zelensky Bertemu selama 15 Menit di Sela-sela Pemakaman Paus Fransikus
Trump Ingatkan Netanyahu:...
Trump Ingatkan Netanyahu: Baik-baiklah kepada Warga Gaza yang Menderita
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
Presiden Filipina Marcos...
Presiden Filipina Marcos Jr Teken UU Pemakaman Islam, RS Dilarang Tahan Jenazah Muslim
Rekomendasi
Daftar Aplikasi Goblok...
Daftar Aplikasi Goblok di Play Store, Nomor 2 Paling Banyak di Download
Ganjar Pranowo Sampaikan...
Ganjar Pranowo Sampaikan Belasungkawa atas Meninggalnya Bunda Iffet
Justin Bieber Jadi Target...
Justin Bieber Jadi Target Penculikan, dan Pembunuhan Brutal yang Dirancang Narapidana
Berita Terkini
Gulingkan Assad, Ahmed...
Gulingkan Assad, Ahmed al-Sharaa Ingin Suriah Normalisasi Hubungan dengan Israel
38 menit yang lalu
Terancam Perang dengan...
Terancam Perang dengan India, Pakistan Siap Investigasi Netral Pembantaian 26 Turis Hindu di Kashmir
1 jam yang lalu
Terungkap, Putra Wakil...
Terungkap, Putra Wakil Bos CIA Tewas dalam Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
2 jam yang lalu
Jenderal Senior Rusia...
Jenderal Senior Rusia Dihabisi dengan Bom Mobil, Trump: Ini Masalah Besar!
3 jam yang lalu
Satelit Rahasia Rusia...
Satelit Rahasia Rusia yang Diduga Terhubung Senjata Nuklir Berputar di Luar Kendali
3 jam yang lalu
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, 14 Orang Tewas, Lebih dari 750 Luka
3 jam yang lalu
Infografis
Demo Menentang Presiden...
Demo Menentang Presiden AS Donald Trump Digelar di Penjuru Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved