Kapal China Tembakkan Meriam Air ke Kapal Filipina, AS Siap Pasang Badan

Selasa, 08 Agustus 2023 - 00:33 WIB
loading...
Kapal China Tembakkan...
Kapal China tembakkan meriam air ke kapal Filipina di Laut China Selatan. Foto/CNN
A A A
WASHINGTON - China harus menghadapi reaksi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya setelah salah satu kapal penjaga pantainya menembakkan meriam air ke kapal Filipina di Laut China Selatan pada Sabtu lalu.

Video yang dirilis oleh Filipina menunjukkan sebuah kapal Penjaga Pantai China yang cukup besar menyemprot kapal Filipina yang jauh lebih kecil saat berusaha mengirimkan pasokan ke garnisun marinir Filipina di Second Thomas Shoal, Laut China Selatan di zona ekonomi eksklusif Manila yang oleh China disebut Renai Reef dan juga mengklaim sebagai wilayah kedaulatannya.

Gambar dari Penjaga Pantai Filipina juga menunjukkan kapal China bergerak sangat dekat di depan kapal Penjaga Pantai Filipina saat mereka mengawal kapal pemasok.

“Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengutuk keras manuver berbahaya Penjaga Pantai China (CCG) dan penggunaan meriam air secara ilegal terhadap kapal PCG,” tulis PCG dalam pernyataan yang dibagikan di akun Facebook resminya, Sabtu.

Sehari setelahnya, sekutu utama Filipina, Amerika Serikat (AS) mengutuk tindakan China dan menegaskan kembali bahwa mereka akan memenuhi kewajiban perjanjian pertahanan bersama dengan Manila.



“Amerika Serikat menegaskan kembali serangan bersenjata terhadap kapal publik Filipina, pesawat terbang, dan angkatan bersenjata – termasuk Penjaga Pantainya di Laut Cina Selatan – akan meminta komitmen pertahanan bersama AS berdasarkan Pasal IV Perjanjian Pertahanan Bersama Filipina AS 1951,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Selasa (8/8/2023).

Sekutu AS pun bergabung dengan Washington dan Manila.

Australia, Jepang, dan Jerman menyebut tindakan China itu berbahaya dan memicu destabilisasi kawasan.

Sementara itu Kedutaan Besara Kanada di Manila mengatakan Ottawa tanpa syarat mengutuk tindakan berbahaya dan provokatif yang dilakukan Penjaga Pantai China.

Laut China Selatan telah lama menjadi sumber ketegangan antara Manila dan Beijing.



Beijing mengklaim kedaulatan yang tak terbantahkan atas hampir semua 1,3 juta mil persegi Laut China Selatan, serta sebagian besar pulau di dalamnya, bahkan ratusan mil dari daratan China.

Itu termasuk Spratly, yang oleh Beijing disebut Nanshas, sebuah kepulauan yang terdiri dari 100 pulau kecil dan terumbu karang yang juga diklaim seluruhnya atau sebagian oleh Filipina, Malaysia, Brunei, dan Taiwan.

Bagaimanapun, Manila menyebut daerah itu Laut Filipina Barat. Pada tahun 1999, kapal angkut angkatan laut BRP Sierra Madre, diawaki oleh marinir Filipina, dengan sengaja dikandangkan di Second Thomas Shoal untuk menegakkan klaim negara itu atas wilayah tersebut.

Klaim Manila didukung oleh Pengadilan Arbitrase Permanen internasional di Den Haag, yang pada tahun 2016 memutuskan bahwa China tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim hak bersejarah atas sebagian besar Laut China Selatan.

Namun Beijing telah mengabaikan keputusan itu.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
Hamas Senang Trump Cabut...
Hamas Senang Trump Cabut Rencana AS Usir Warga Gaza
Ciptakan 22 Karyawan...
Ciptakan 22 Karyawan Palsu, Manajer HRD Ini Korupsi Rp36,2 Miliar
Ukraina Kehabisan Rudal...
Ukraina Kehabisan Rudal ATACMS Amerika untuk Melawan Rusia
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Jakarta Masuk Puncak...
Jakarta Masuk Puncak Daftar Kota Dunia yang Akan Hadapi Banjir Dahsyat
Ukraina Setuju Gencatan...
Ukraina Setuju Gencatan Senjata 30 Hari, Ini Respons Rusia
7 Fakta Donald Trump...
7 Fakta Donald Trump Memecat Tentara Transgender AS, dari 12.000 Prajurit LGBT hingga Bumerang Kepalsuan
7 Negara yang Berebut...
7 Negara yang Berebut Kekuasaan di Arktik, Rusia Jadi Jagoannya
Rekomendasi
Rinnai Indonesia Luncurkan...
Rinnai Indonesia Luncurkan Smart HOB RB-A2660G(B), Dilengkapi Teknologi Automatic Menu
Ketika Prabowo Cari...
Ketika Prabowo Cari Jaksa Agung: Nggak Hadir Ya, Lagi Ngejar-ngejar Orang
Shahabi Sakri Jadi Saingan...
Shahabi Sakri Jadi Saingan Ajil Ditto? Rebutin Davina Karamoy di Series Culture Shock!
Berita Terkini
Mahkamah Internasional...
Mahkamah Internasional Gelar Sidang Terbuka Kewajiban Israel di Wilayah Palestina yang Diduduki
42 menit yang lalu
Bosnia Buru Presiden,...
Bosnia Buru Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Parlemen Republika Srpska
1 jam yang lalu
Penjualan Mobil Anjlok,...
Penjualan Mobil Anjlok, Volkswagen akan Produksi Senjata dan Peralatan Militer
2 jam yang lalu
Putin Kunjungi Wilayah...
Putin Kunjungi Wilayah Kursk Rusia, Seru Militer Kalahkan Ukraina Secepatnya
3 jam yang lalu
4 Isi Gencatan Rusia...
4 Isi Gencatan Rusia dan Ukraina yang Diajukan AS, Tidak Ada Perang Selama 30 Hari
3 jam yang lalu
3 Negara yang Senang...
3 Negara yang Senang Jika Amerika Serikat Tinggalkan NATO, Siapa Saja?
4 jam yang lalu
Infografis
5 Alasan Kapal Induk...
5 Alasan Kapal Induk AS Tak Lagi Relevan dalam Perang Masa Depan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved