Tiba di Mina, Jamaah Mulai Laksanakan Ibadah Haji
loading...
A
A
A
MAKKAH - Sekitar 1.000 jamaah berkumpul di Lembah Mina di luar Makkah, Arab Saudi untuk memulai perjalanan spiritual mereka. Hari Tarwiyah menandai awal dimulainya proses ibadah haji .
Tidak ada ritual besar, sehingga para jamaah akan menghabiskan waktu mereka berdoa dan merenung sampai matahari terbit pada esok hari. Pada hari Kamis para jamaah akan melakukan perjalanan ke Arafat untuk mendengarkan khotbah, puncak haji. Mereka kemudian pergi ke Muzdalifah dan bermalam, sebelum kembali ke Mina untuk ritual Jamarat.
( Baca Juga: (Lihat foto-foto: Masjidil Haram Bersiap Sambut Jamaah Haji di Saat Pandemi)
"Saya memeriksa portal sepanjang waktu untuk melihat apakah aplikasi saya diterima atau tidak," kata Al-Mohammedani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Rabu (29/7/2020).
Sementara itu, Kareem mengatakan dia mengaku sangat bahagia ketika mengetahui dia masuk dalam daftar 1.000 jamaah yang diziinkan untuk berhaji. "Saya menelepon Zaker dan dia memberi tahu saya bahwa dia juga diterima. Saya benar-benar bahagia," kata Kareem.
Zelkin, seorang jamaah Azerbaijan yang tinggal dan bekerja di Jubail, mengatakan dia ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Saudi atas kesempatan untuk dapat menjalan ibadah haji pada saat yang sulit.
“Saya tahu sangat sulit ketika ada Covid-19 di mana-mana, untuk membuat pengaturan semacam ini dalam waktu yang singkat. Saya tidak percaya ini. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Ini bukan keberuntunganku, ini kehendak Allah dan kamu harus mengikuti kehendaknya," ujarnya.
( Baca juga: Masjidil Haram Bersiap Sambut Jamaah Haji di Saat Pandemi )
Mereka yang dipilih untuk ambil bagian dalam haji tahun ini dikenakan pemeriksaan suhu dan ditempatkan di karantina ketika mereka mulai tiba di Makkah pada pekan lalu dan petugas kesehatan membersihkan barang-barang mereka.
Staf kesehatan dan keselamatan dengan disinfektan membersihkan area di sekitar Ka'bah. Otoritas haji telah menutup Kabah tahun ini dan jamaah tidak akan diizinkan untuk menyentuhnya, untuk membatasi kemungkinan infeksi.
Mereka juga telah mendirikan pusat kesehatan khusus, klinik keliling dan ambulans untuk merawat para jamaah, yang akan diminta untuk mengenakan topeng dan mengamati jarak sosial.
Tidak ada ritual besar, sehingga para jamaah akan menghabiskan waktu mereka berdoa dan merenung sampai matahari terbit pada esok hari. Pada hari Kamis para jamaah akan melakukan perjalanan ke Arafat untuk mendengarkan khotbah, puncak haji. Mereka kemudian pergi ke Muzdalifah dan bermalam, sebelum kembali ke Mina untuk ritual Jamarat.
( Baca Juga: (Lihat foto-foto: Masjidil Haram Bersiap Sambut Jamaah Haji di Saat Pandemi)
"Saya memeriksa portal sepanjang waktu untuk melihat apakah aplikasi saya diterima atau tidak," kata Al-Mohammedani dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Arab News pada Rabu (29/7/2020).
Sementara itu, Kareem mengatakan dia mengaku sangat bahagia ketika mengetahui dia masuk dalam daftar 1.000 jamaah yang diziinkan untuk berhaji. "Saya menelepon Zaker dan dia memberi tahu saya bahwa dia juga diterima. Saya benar-benar bahagia," kata Kareem.
Zelkin, seorang jamaah Azerbaijan yang tinggal dan bekerja di Jubail, mengatakan dia ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Saudi atas kesempatan untuk dapat menjalan ibadah haji pada saat yang sulit.
“Saya tahu sangat sulit ketika ada Covid-19 di mana-mana, untuk membuat pengaturan semacam ini dalam waktu yang singkat. Saya tidak percaya ini. Ini adalah kesempatan sekali seumur hidup. Ini bukan keberuntunganku, ini kehendak Allah dan kamu harus mengikuti kehendaknya," ujarnya.
( Baca juga: Masjidil Haram Bersiap Sambut Jamaah Haji di Saat Pandemi )
Mereka yang dipilih untuk ambil bagian dalam haji tahun ini dikenakan pemeriksaan suhu dan ditempatkan di karantina ketika mereka mulai tiba di Makkah pada pekan lalu dan petugas kesehatan membersihkan barang-barang mereka.
Staf kesehatan dan keselamatan dengan disinfektan membersihkan area di sekitar Ka'bah. Otoritas haji telah menutup Kabah tahun ini dan jamaah tidak akan diizinkan untuk menyentuhnya, untuk membatasi kemungkinan infeksi.
Mereka juga telah mendirikan pusat kesehatan khusus, klinik keliling dan ambulans untuk merawat para jamaah, yang akan diminta untuk mengenakan topeng dan mengamati jarak sosial.
(esn)