Trump Ungkap Mengapa AS Harus Tingkatkan Hubungan dengan Rusia

Selasa, 01 Agustus 2023 - 05:01 WIB
loading...
Trump Ungkap Mengapa...
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara dengan Presiden AS Donald Trump selama pertemuan bilateral mereka di KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. Foto/REUTERS/Carlos Barria
A A A
WASHINGTON - Bergaul dengan negara yang memiliki persediaan senjata nuklir terbesar di dunia adalah hal yang baik, menurut mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Trump menegaskan kembali klaimnya bahwa dia dapat meredakan konflik Ukraina dalam hitungan jam jika terpilih kembali sebagai presiden AS.

“Berita palsu membenci ketika saya mengatakan saya mengenal (Presiden Rusia Vladimir Putin) dengan baik. Mereka benci saat aku bilang aku cocok dengannya. Anda tahu, bergaul itu baik,” ujar dia kepada para pendukung pada rapat umum kampanye di Erie, Pennsylvania pada Sabtu (29/7/2023).

“Mereka memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada kita, atau hampir sama, tetapi sedikit lebih banyak dari kita,” papar dia.

Trump menambahkan, “tidak ada yang pernah membicarakannya” ketika membahas konflik Ukraina.

“AS berada dalam posisi yang sangat bodoh dan berbahaya saat ini," ungkap Trump.

Mantan pemimpin AS itu berkampanye untuk nominasi Partai Republik pada pemilihan presiden 2024, meski masalah hukumnya menumpuk.

Pekan lalu, penasihat khusus Jack Smith mengumumkan dakwaan baru terhadapnya, yang terkait dugaan kesalahan penanganan materi rahasia setelah meninggalkan jabatannya.



Trump mengaku sebagai korban "perburuan penyihir" oleh Partai Demokrat dan "negara bagian dalam".

Pembawa acara TV yang berubah menjadi politisi itu menegaskan kembali klaimnya bahwa jika dia menjalani masa jabatan kedua, konflik di Ukraina tidak akan terjadi, karena, seperti yang dia katakan, "Rusia menghormati kita, Putin menghormati saya."

Jika terpilih kembali, dia bisa menghentikan permusuhan dalam 24 jam, klaimnya juga.

Dia mengatakan kepada pendukungnya bahwa pada satu titik, dia mengintimidasi pemimpin Rusia dengan "hal-hal yang tidak ingin Anda ketahui."

"Saya berkata: 'ini akan sangat buruk' ... Dia berkata: 'Anda tidak akan melakukannya,' dan saya berkata: 'Ya, saya akan,'" ujar Trump. “Dan dia tidak mempercayai saya, tetapi Anda tahu, dia mempercayai saya 10%. Tapi hanya itu yang dia butuhkan.”

Trump mengklaim dia menggunakan taktik yang sama dengan Presiden China Xi Jinping.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1198 seconds (0.1#10.140)